TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat meyakinkan hubungan bilateralnya dengan Arab Saudi baik-baik saja kendati terjadi peristiwa penembakan massal oleh seorang tentara Arab Saudi yang sedang melakukan pelatihan di Negara Abang Sam.
Penembakan itu terjadi pada Jumat, 6 Desember 2019 di Angkatan Laut Pensacola, Amerika Serikat dan menewaskan tiga orang. Pelaku berada di Amerika Serikat karena mengikuti sebuah pelatihan militer. Dia ditembak mati dilokasi kejadian saat hendak dilumpuhkan.
Dikutip dari reuters.com, Menteri Pertahanan Arab Saudi, Mark Esper mengesampingkan suara yang menyebut peristiwa penembakan ini membuatnya ragu melakukan pengerahan pasukan militer Amerika Serikat ke Arab Saudi.
“Arab Saudi adalah mitra lama kawasan kami. Kami berbagi kepentingan keamanan yang sama,” kata Esper.
Anggota militer Angkatan Udara Arab Saudi diduga menjadi tersangka penembakan di pangkalan udara Angkatan Laut Pensacola di Florida, Amerika Serikat. Sumber: Reuters
Menurut Esper, setelah peristiwa penembakan oleh tentara Arab Saudi, pihaknya telah menginstruksikan ketiga angkatan bersenjata di Amerika Serikat untuk mengevaluasi keamanan di masing-masing pangkalan militer dan melakukan screening atau pengecekan terhadap tentara asing yang akan datang ke Amerika Serikat untuk melakukan pelatihan di Amerika Serikat.
Terkait peristiwa penembakan ini, komando pusat Amerika Serikat segera memerintahkan seluruh instalasi militer agar melakukan evaluasi langkah-langkah perlindungan pasukan dan meningkatkan keamanan. Juru bicara kemando pusat Amerika Serikat mengatakan komandan lokal di Amerika Serikat juga memiliki wewenang untuk menambahkan langkah-langkah penanggulangan lebih lanjut sesuai kebutuhan.