Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Air Terjun Victoria, Terbesar di Dunia, Alami Kekeringan Parah

image-gnews
Air terjun Victoria, air terjun terbesar di dunia, sebelum dan setelah kekeringan akibat perubahan iklim kritis di Afrika Selatan. [REUTERS]
Air terjun Victoria, air terjun terbesar di dunia, sebelum dan setelah kekeringan akibat perubahan iklim kritis di Afrika Selatan. [REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Air terjun terbesar di dunia, Air Terjun Victoria yang terletak di perbatasan Zimbabwe dan Zambia, mengalami kekeringan parah, yang belum pernah terjadi sebelumnya di saat musim kemarau melanda Afrika Selatan.

Presiden Zambia, Edgar Lungu menjelaskan, debit air paling rendah terjadi tahun ini. Sebagian area air terjun bahkan sudah tidak mengalirkan air lagi. Di tebing yang menjadi tempat air deras mengalir, kini mengering dan tampak bebatuan licin berwarna gelap.

Menurut Presiden Lungu, perubahan iklim membuat Air Terjun Victoria mengalami kekeringan parah. Masalah ini disebutnya sudah sangat serius namun orang-orang di Zambia meremehkan peringatan alam ini yang satu hari dapat melenyapkan Air Terjun Victoria selamanya.

"Apakah kita ingin membiarkan Zambezi tanpa Air Terjun Victoria yang hebat? Ini masalah serius, yang orisinal. Dan mengejutkan ketika orang meremehkannya dan perubahan iklim dianggap tidak nyata. Mungkin mereka hidup di dunia yang berbeda. Tapi dunia tempat kita hidup ini, Zambia, kita merasakan dampak perubahan iklim sangat buruk. Dan itu berdampak pada semua orang," kata Presiden Lungu kepada Sky News, seperti dikutip dari India Times, 6 Desember 2019.

Presiden Lungu juga menyerukan agar negara-negara kaya melakukan lebih banyak upaya mengatasi perubahan iklim dan membantu negara-negara miskin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Zambia sangat bergantung pada sumber daya alam air, sehingga pengeringan seperti terjadi di Air Terjung Victoria, akan membuat jutaan rakyat Zambia akan kelaparan.

Zambia dan Zimbabwe bahkan saat ini melakukan pemadaman listrik setiap hari dan bertarung mengatasi kekurangan pangan karena meluasnya kekeringan. Diperkirakan lebih dari 2 juta rakyat Zambia dan 7 juta rakyat Zimbabwe bakal kelaparan.

Menurut Presiden Lungu, perubahan iklim di negaranya sudah dalam tahap serius. Dan saat ini merupakan permulaan dari bencana yang lebih besar.

Zambia menggantungkan hidupnya pada Air Terjun Victoria sebagai tujuan wisata utama para turis dari berbagai belahan dunia. Pemandangan sungai Zambezi mengalirkan air turun 100 meter ke permukaan tanah membentuk air terjun telah menarik jutaan wisatawan setiap tahun.

Pemandangan itu kini tidak seindah itu. Menurut Dominic Nyambe, penjualan suvenir untuk turis di tokonya di Livingstone, kekeringan yang melanda Air Terjun Victoria belum pernah seperti ini. "Dalam beberapa tahun lalu, ketika mengalami kekeringan, tidak seluas ini. Ini pengalaman pertama kami melihat seperti ini," kata Nyambe seperti dilaporkan Channel News Asia, 7 Desember 2019.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masuk Rangkaian World Water Forum, Bandung Spirit Water Gali Solusi Air untuk Pulau Terluar

14 jam lalu

Seorang turis asing melewati baliho World Water Forum ke-10 di kawasan Nusa Dua, Bali, Indonesia, Jumat (17/5/2024). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym)
Masuk Rangkaian World Water Forum, Bandung Spirit Water Gali Solusi Air untuk Pulau Terluar

Bandung Spirit Water Summit mencari solusi pengelolaan air terintegrasi untuk pulau-pulau kecil dan terluar.


Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

12 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.


Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

14 hari lalu

Sisifus. Ilustrasi TEMPO/Imam Yunianto
Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.


Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

17 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat thermometer pengukur suhu udara di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

19 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

20 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.


Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

20 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

21 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

28 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

32 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.