TEMPO.CO, Jakarta - Aparat kepolisian Hong Kong pada Minggu, 1 Desember 2019, melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa di Hong Kong. Para demonstran turun ke jalan sambil meneriakkan ‘revolusi’ dan 'bebaskan Hong Kong'.
Dikutip dari reuters.com, unjuk rasa pada hari Minggu itu dilakukan di Kawasan pusat perbelanjaan Tsim Sha Tsui. Dari sana mereka melakukan aksi jalan menuju kantor konsulat Amerika Serikat untuk memperlihatkan penghormatan atas dukungan Negara Abang Sam. Unjuk rasa di Hong Kong sudah menginjak bulan keenam.
Unjuk rasa telah membuat sejumlah toko dan area bisnis tutup lebih awal. Aparat kepolisian menyemprotkan gas air mata pada demonstran, termasuk pada beberapa penduduk Hong Kong yang sudah lansia serta hewan peliharaan mereka.
Demonstran juga melakukan aksi jalan ke area Kowloon, melewati perumahan mewah dan pusat-pusat perbelanjaan. Beberapa demonstran ditahan. Ratusan orang lari kocar-kacir saat gas air mata ditembakkan.
Unjuk rasa pada Minggu, 1 Desember 2019, adalah yang pertama setelah sepekan lalu Hong Kong relatif tenang sejak menggelar pemilu parlemen pada Minggu, 24 November 2019. Pesta demokrasi itu memenangkan para kandidat dari kubu pro-demokrasi.
Para aktivis di Hong Kong berjanji akan terus menjaga momentum gerakan anti-pemerintah. Diantara lima tuntutan para demonstran adalah penyelidikan yang independen terhadap perilaku polisi dan penerapan hak pilih yang universal.