TEMPO.CO, Jakarta - Ini 3 pernyataan presiden Donald Trump menghadapi pemakzulan dirinya yang diusulkan partai Demokrat.
1. Lelucon Kalkun di Thanksgiving.
Presiden Donald Trump menggunakan kekuasaan eksekutif yang dimilikinya untuk mengampuni kalkun bernama Butter dan Bread pada perayaan Thanksgiving.
Butter yang berarti mentega dan Bread yang merupakan kalkun lainnya dan bermakna roti, mendapat pengampunan. Sudah tradisi, di setiap perayaan Thanksgiving, presiden AS memberikan pengampunan.
2. Serang saksi.
Presiden Trump menyerang saksi dalam penyelidikan pemakzulan Kongres. Trump mengatakan ajudan Wakil Presiden Mike Pence adalah Never Trumper yang harus melakukan serangan presiden yang lebih baik.
Never Trumper adalah istilah gerakan media sosial anti Trump.
Di Twitter, Trump mencemooh Jennifer Williams, asisten kebijakan luar negeri untuk Mike Pence yang bersaksi awal November ini bahwa beberapa komentar Trump tentang panggilan telepon antara Trump dan presiden Ukraina.
"Beritahu Jennifer Williams, siapa pun itu, untuk membaca transkrip kedua dari panggilan presiden," tulis Trump di Twitter.
"Maka dia harus bertemu dengan Never Trumpers lain, yang aku tidak tahu & sebagian besar bahkan tidak pernah mendengarnya, & mencari serangan terhadap presiden yang lebih baik!"
Panggilan telepon presiden Trump pada 25 Juli lalu adalah inti dari penyelidikan pemakzulan yang dipimpin Demokrat di parlemen. Penyelidikan ini mengenai apakah presiden Republik menyalahgunakan kebijakan luar negeri AS untuk melemahkan mantan Wakil Presiden Demokrat Joe Bidden, salah satu pesaing utama Trump dalam pemilihan presiden 2020.
3. Mengutip pernyataan seorang pemimpin gereja yang memperingatkan pencopotan Trump akan menimbulkan luka pada negara.
Presiden Trump mengutip pernyataan seorang pendeta yang memperingatkan pencopotan dirinya akan menimbulkan luka seperti luka yang ditimbulkan akibat perang sipil.
"Saya ingin membuat prediksi pagi ini: jika Partai Demokrat sukses menggeser presiden dari jabatan, saya khawatir itu akan menyebabkan sebuah keretakan perang sipil pada negara ini, dimana negara ini tidak pernah mengalaminya," kata Robert Jeffress, televangelist, seperti dikutip dari rt.com, Senin, 30 September 2019.
Namun Trump melalui akun Twitter mengedit unggahan itu dengan menambahkan kata: partai Demokrat tidak akan pernah sukses memakzulkan dirinya.