TEMPO.CO, Jakarta - KBRI Singapura bekerja sama dengan Universitas Terbuka (UT) menyelenggarakan pendidikan Strata 1 atau S1 untuk para TKI atau yang sekarang disebut Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Singapura. Langkah ini bagian dari program 'beyond protection'.
KRBI Singapura dalam keterangannya menjelaskan melalui UPBJJ UT Batam, Universitas Terbuka membuka Kelompok Belajar (Pokjar) yang dilakukan di Sekolah Indonesia Singapura Ltd (SIS) mulai 2009. Pada 12 November 2019, sebanyak 13 TKI yang mengikuti Pokjar UT Singapura diwisuda S1 di UT Jakarta bersama 1.893 orang wisudawan lainnya dari seluruh Indonesia.
Nilai IPK tertinggi berasal dari UT Pokjar Singapura, yakni 3.32. Duta Besar RI untuk Singapura Ngurah Swajaya menjelaskan TKI di UT Pokjar Singapura memiliki semangat belajar yang luar biasa, meski mereka disibukkan oleh pekerjaan.
“Keseriusan ini tidak hanya direfleksikan dari semangat belajar, tapi juga mereka membiayai sendiri biaya kuliahnya. Beberapa rekan mereka bahkan sudah menyelesaikan program Strata 2,” kata Dubes Ngurah.
KBRI Singapura bekerja sama dengan Universitas Terbuka (UT) menyelenggarakan pendidikan Strata 1 untuk TKI yg bekerja di Singapura sejak tahun 2005. Sumber: dokumen KBRI Singapura
KBRI Singapura memiliki komitmen untuk terus meningkatkan kualitas SDM para TKI melalui berbagai kegiatan pelatihan, termasuk kuliah di UT sehingga diharapkan mereka memiliki ketrampilan tambahan yang bisa meningkatkan kesejahteraan setelah tidak lagi bekerja sebagai TKI di Singapura.
Pembentukan Pokjar Singapura bertujuan untuk memberikan layanan pendidikan tinggi bagi para TKI dan masyarakat Indonesia di Singapura pada umumnya.
Pembukaan layanan pendidikan tinggi jarak jauh UT tersebut sebagai pengejawantahan amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1 bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. Akses terhadap pendidikan yang berkualitas merupakan hak dasar setiap warga negara tanpa memandang usia, status sosial, suku, agama maupun ras.
Keberadaan UT Pokjar Singapura sangat membantu para Pekerja Migran Indonesia. Dengan sistem belajar yang fleksibel, daring dan tidak mengharuskan mahasiswa bertatap muka di ruang perkuliahan, menjadikan Universitas Terbuka atau UT menjadi solusi bagi TKI yang serius menuntut ilmu.
Sampai dengan 2019, jumlah mahasiswa UT Pokjar Singapura yang telah lulus berjumlah 157 orang dengan rincian 153 orang lulus sarjana dan 4 orang lulusan pascasarjana. Dari jumlah tersebut, sebagian besar TKI dan beberapa diantaranya adalah pekerja profesional ataupun WNI yang tinggal di Singapura dengan tujuan untuk melanjutkan pendidikannya.
Mahasiswa yang belum sempat menyelesaikan pendidikannya di UT Pokjar Singapura memilih melanjutkan pendidikannya di Universitas Terbuka di Indonesia setelah kontrak kerja mereka telah selesai di Singapura.
Saat ini, 4 lulusan S2 UT Pokjar Singapura telah menjadi tutor online di UT dan lulusan S1 yang telah pulang ke Indonesia beberapa diantaranya bekerja sebagai guru, membuka kursus bimbingan belajar, bekerja di instansi pemerintah, perusahaan swasta maupun berwiraswasta. Keberadaan UT Pokjar Singapura terbukti membantu para TKI untuk mendapat kehidupan yang lebih baik.