TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 2,4 juta orang di kawasan Sahel, Afrika tengah, menghadapi ancaman kelaparan. Data PBB yang dipublikasi pada Jumat, 15 November 2019, memperlihatkan masyarakat di kawasan seperti Burkina Faso, Mali dan Niger adalah kelompok orang yang rentan mengalami kelaparan menyusul konflik bersenjata yang meletup di wilayah itu.
“Konflik berkembang sangat cepat. Sebagian wilayah di Burkina Faso, dimana konflik terus terjadi sepanjang tahun, telah membuat kawasan itu semakin terpuruk karena ancaman kekerasan dari kelompok-kelompok bersenjata telah memaksa warga di area pinggir melarikan diri,” demikian laporan PBB.
Seorang balita menangis saat menunggu untuk ditimbang berat badannya oleh petugas di Bangui, Afrika Tengah, 11 Februari 2016. Program Pangan Dunia PBB memperkirakan bahwa hampir 2,5 juta orang menghadapi kelaparan karena lebih dari dua tahun kekerasan melanda negara tersebut. AP/Jerome Delay
Menurut Margot der Velden, Direktur Program Pangan Dunia atau WFP, konflik bersenjata telah mendorong naiknya jumlah orang terlantar di kawasan Sahel. Sahel zona perbatasan di Afrika antara Sahara ke utara dan Sudan.
“Pada Januari 2019, ada sekitar 60 ribu orang terlantar, namun jumlah itu sekarang bertambah menjadi sekitar 600 ribu orang, dimana sekitar 250 ribu orang terlunta di penjuru Mali dan Niger. Dalam beberapa terakhir ini kami perkirakan angka itu akan mencapai 1 juta orang,” kata Velden, seperti dikutip dari aa.com.tr.
Konflik di beberapa wilayah telah mendorong sekolah-sekolah diliburkan. Satu dari tiga anak bahkan berhenti dari sekolah.
“Saat ini kami melihat orang-orang yang mengungsi lebih ke area selatan Afrika. Mereka mencari dua hal, yakni keamanan dan menjaga agar anaknya tetap sekolah,” kata Alexandre Le Cuziat, Staf bidang layanan gawat darurat WFP.
Le Cuziat mengatakan proses perdamaian yang terganggu dan pelanggaran hukum di wilayah utara dan tengah Afrika, telah menyebabkan lebih dari 100 ribu orang terlantar di Mali, 220 ribu di Burkina Faso, dan 400 ribu di Niger. Krisis transnasional yang digambarkan PBB ini adalah ancaman kelaparan bagi kawasan Sahel