TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin oposisi Kamboja Kem Sokha, 66 tahun, hari ini, 10 November 2019, dibebaskan dari hukuman sebagai tahanan rumah selama 2 tahun. Sekalipun dibebaskan dari tahanan rumah, Kem Sokha tidak diizinkan bepergian ke luar negeri dan dilarang melakukan kegiatan politik.
"Sebagai orang tidak bersalah yang telah dipenjarakan selama dua tahun, saya terus menuntut agar dakwaan terhadap saya digugurkan," Kem Sokha menuliskan pernyataan itu di akun Facebook miliknya, seperti dilaporkan Reuters.
"Saya berharap keputusan hari ini merupakan langkah pertama, namun saya, sama seperti orang Kamboja lainnya yang telah kehilangan kebebasan politiknya, masih memerlukan solusi nyata dan keadilan," Kem Sokha menegaskan.
Pembebasan Kem Sokha dilakukan setelah pemerintahan Hun Sen mendapat tekanan dari Uni Eropa yang membantu sepertiga ekspor Kamboja selama ini.
Khmer Times melaporkan, Pengadilan Kota Phnom Penh membebaskan pemimpin oposisi Kem Sokha dari tahanan rumah. Ia diizinkan bepergian ke mana saja di Kamboja namun dilarang ke luar negeri.
Pembebasan Kem Sokha atas permohonan tim pengacaranya. Hakim menerima permintaan itu dengan jaminan setelah melakukan penyelidikan hukum.
"Selama pembebasannya dengan jaminan, tertuduh sepenuhnya telah memenuhi kewajiban di bawah pengawasan pengadilan dan juga melakukan kerja sama yag baik dalam proses pengadilan," ujar putusan pengadilan.
Pengacara Kem Sokha, Phan Chansak membenarkan kliennya kini bebas bepergian di Kamboja. Namun tidak dapat bepergian ke luar negeri dan dilarang melakukan aktivitas politik.
"Berdasarkan pengumuman pengadilan, dia kini bebas namun tidak dapat meninggalkan negera ini dan tidak dapat melakukan aktivitas politik apapun," kata Chansak.
Kem Sokha ditangkap tahun 2017 atas tuduhan berkolusi dengan Amerika Serikat untuk menjatuhkan pemerintahan Perdana Menteri Hun Sen melalui revolusi. Dia dibebaskan dengan jaminan pada September 2018, namun kemudian pengadilan melarang dia meninggalkan rumah di Phnom Penh. Kem Sokha juga dilarang menghadiri pertemuan apapun di partai politik yang dipimpinnya bersama Sam Rainsy, yang kini menjadi eksil dan tinggal di Paris, Prancis.
Kem Sokha merupakan wakil presiden partai oposisi Kamboja, Cambodia National Rescue Party atau CNRP. Rainsy sebagai ketua CNRP yang telah dibubarkan oleh putusan pengadilan Kamboja.
Pembebasan pemimpin oposisi Kem Sokha bertepatan sehari setelah Rainsy berusaha pulang ke Kamboja pada hari Sabtu, 9 November 2019. Namun dia dilarang masuk oleh aparat Thailand setelah berencana pulang lewat jalan darat dengan melewati perbatasan Thailand dan Kamboja.