TEMPO.CO, Jakarta - Seorang remaja perempuan, 17 tahun, di Oruro, Bolivia, tewas setelah mengalami perkosaan berantai dalam sebuah pesta di sebuah rumah. Korban yang bernama Jhoselin Monica datang ke pesta yang diadakan di rumah temannya pada 16 Oktober 2019. Dia diduga pingsan saat pesta berlangsung lalu mengalami perkosaan secara brutal.
Dikutip dari mirror.co.uk, Rabu, 6 November 2019, Monica terbangun dalam kondisi kesakitan, bahkan dia kesulitan untuk berdiri. Dia dilarikan ke rumah sakit, namun meninggal dua pekan kemudian.
Ibu Monica yang berduka menuntut agar empat remaja pelaku perkosaan segera ditahan atas tuduhan pembunuhan.
“Saya ingin mengatakan kepada kalian semua (pelaku) jangan bersembunyi, keadilan harus ditegakkan, mereka harus membayar apa yang sudah mereka lakukan, mereka harus dihukum seberat-beratnya,” kata Ibu Monica.
Area Oruro, Bolivia. Sumber: Mirror.co.uk
Kepolisian Oruro, Bolivia, sedang menginvestigasi kejadian ini dan meminta keterangan para terduga pelaku yang masing-masing berusia 16 tahun – 17 tahun. Polisi mengatakan, minuman beralkohol disajikan saat pesta tersebut berlangsung.
Polisi sedang memperluas penyelidikan atas kemungkinan apakah narkoba juga digunakan ketika itu. Jaksa Penuntut Umum Oruro, Orlando Zapata, mengatakan Monica tidak bisa mengingat apa yang terjadi. Dia hanya merasa kedinginan dan nyeri di area pinggul.
Kematian Monica, korban perkosaan berantai, menyita perhatian masyarakat Bolivia. Pada akhir pekan lalu, pemakamannya dihadiri ratusan orang. Kasus pada Monica terjadi setelah tujuh kasus perkosaan berantai yang terjadi di Bolivia pada rentan waktu Januari 2019 – April 2019.