TEMPO.CO, New Delhi – Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengatakan pemerintah Arab Saudi bakal berinvestasi pada industri minyak dan gas sebagai bagian dari kerja sama strategis kedua negara.
Ini juga menjadi sarana bagi Saudi sebagai produsen minyak mentah terbesar dunia untuk menyalurkan minyaknya.
Modi mengatakan ini di sela-sela kunjungan dua hari di Riyadh, yang sedang menggelar pertemuan puncak investor. Dia bakal bertemu dengan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman.
“Dari hubungan murni penjual dan pembeli, kita sekarang bergerak ke arah kemitraan strategis yang akan melibatkan investasi Arab Saudi dalam proyek minyak dan gas di hilir,” kata Modi seperti dilansir Reuters pada Selasa, 29 Oktober 2019.
Perusahaan minyak terbesar dunia, Saudi Aramco, ADNOC dari UEA dan perusahaan minyak pelat merah asal India telah menandatangani kesepakatan 50 persen saham dalam proyek kilang minyak yang memproduksi 1.2 juta barel per hari.
Pemerintah India juga berencana menjual seluruh kepemilikan saham 53.29 persen di perusahaan kilang minyak Bharat Petroleum Corp dengan nilai sekitar US$10 miliar atau sekitar Rp140 triliun.
Aramco juga mengincar sekitar 20 persen di proyek petrokimia dan kilang minyak dari perusahaan Reliance Industries, yang nilainya mencapai puluhan triliun.
Selama kunjungan Modi ini, India dan Arab Saudi bakal meneken kerja sama pengembangan cadangan minyak strategis di India.