TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa tragsi dialami 2 anak Dalit, paling rendah derajat hidupnya di India karena keduanya tewas dipukuli saat membuang kotoran di pinggir jalan pada Rabu pagi, 25 September 2019. Di rumah orang tua mereka tidak tersedia toilet.
Kedua anak Dalit masing-masing berusia 12 tahun bernama Roshni, perempuan, dan sepupunya laki-laki berusia 10 tahun bernama Avinash, tewas dipukuli dua pria dengan rotan saat mereka memubang kotoran sekitar jam 6.30 pagi waktu setempat.
Menurut laporan Channel News Asia, polisi telah menangkap dua pelaku dan mengakui perbuatan kejam mereka.
"Mental tersangka stabil dan selama pemeriksaan mereka telah mengatakan bahwa mereka melakukan kejahatan itu," kata Rajesh Chandel, aparat polisi yang menangani peristiwa tragis ini kepada Reuters.
Peristiwa itu bermula ketika kedua anak ini dalam perjalanan ke rumah kakek mereka di distrik Shivpuri, negara bagian Madhya Pradesh.
"Saat itu pagi hari dan mereka terpaksa berhenti untuk memenuhi panggilan alam saat itulah mereka diserang," kata Raja Babu Singh, aparat polisi memberikan penjelasan kepada AFP melalui telepon.
"Anak-anak dibawa ke rumah sakit tetapi mereka meninggal karena luka," ujarnya.
Kedua anak dari kaum Dalit ini diduga menjadi korban diskriminasi berbasis kasta yang ilegal namun masih dipraktekkan masyarakat secara meluas di India khususnya di kawasan pedesaan di mana ratusan juta orang hidup di sana.
Ayah kedua anak itu mengatakan pembunuhan kerap terjadi dipicu pertengkaran dengan mengeluarkan kata-kata penghinaan kasta.
"Anak-anak kami tidak dapat bermain dengan anak-anak kami," kata Manoj Balmiki, ayah Avinash.
Seorang pejabat sipil di distrik tempat tinggal kedua anak Dalit yang malang itu, Anugraha P, mengatakan rumah Balmiki belum memiliki toilet sekalipun pemerintah India telah mengeluarkan kebijakan melarang Buang Kotoran secara Bebas pada tahun 2018.