TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan menempatkan putra mantan PM Jepang Junichiro Koizumi, Shinjiro Koizumi, sebagai menteri lingkungan di kabinet hasil reshuffle yang diumumkan hari Rabu, 11 September 2019.
Shinjiro, 38 tahun, memenangkan pemilu parlemen rendah pada tahun 2009.
Berdasarkan survei yang ditayangkan televisi NHK, Shinjiro dijagokan akan menggantikan Abe sebagai perdana menteri Jepang.
Nama Shinjiro menjadi buah bibir masyarakat Jepang setelah muncul berita pernikahannya dengan presenter televisi berdarah Jepang-Prancis, Christel Takigawa pada Agustus lalu.
Abe juga akan menunjuk mantan speed skater Olimpiade, Seiko Hashimoto, sebagai menteri Olimpiade untuk mempersiapkan Olimpiade 2020 di Tokyo.
Seiko menjadi satu dari dua wanita yang akan mengisi kabinet reshuffle Abe.
Untuk jabatan menteri keuangan, Abe akan mempertahankan Taro Aso, 78 tahun dalam kabinet barunya ini. Begitu juga Kepala sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, 70 tahun.
Kedua menteri berusia uzur ini telah bertugas di posisi yang mereka tempati sejak pemimpin konservatif kembali masuk pemerintahan pada tahun 2012.
Abe juga diperkirakan akan tetap mempertahankan politisi Toshihiro Nikai, 80 tahun sebagai sekretaris jenderal Partai Demokrasi Liberal.
Adapun Menteri Ekonomi Toshimitso Motegi, 63 tahun, yang reputasinya dikenal sebagai negosiator tangguh akan menempati posisi menteri luar negeri di kabinet reshuffle Abe.
Taro Kono yang sebelumnya menjabat sebagai menteri luar negeri, akan menempati posisi barunya sebagai menteri pertahanan di kabinet baru ini. Kono, berbahasa Inggris sangat lancar dan terkenal di Washington akan fokus pada permusuhan yang sedang memanas dengan Korea Selatan.
Shinzo Abe menunjuk sejumlah menteri lainnya untuk dapat bekerja bersamanya dalam pemerintahan yang sedang menghadapi berbagai persoalan terutama perang dagang dengan Korea Selatan. Abe pun akan dicatat sebagai perdana menteri terlama dalam sejarah Jepang pada November ini.