TEMPO.CO, Jakarta - Yunani pada Senin, 2 September 2019, mulai merelokasi ratusan pencari suaka dari sebuah kamp di kepulauan Lesbos ke sejumlah fasilitas di utara Yunani. Lebih dari 11 ribu pengungsi dan imigran, yang sebagian besar dari Timur Tengah, Asia atau Afrika, bersembunyi di Moria, sebuah kamp imigran terbesar di Eropa.
Dikutip dari reuters.com, sekitar 635 orang, yang sebagian besar terdiri dari kelompok keluarga, menaiki sebuah kapal penumpang menuju sejumlah fasilitas yang ada di utara Yunani. Pada Senin siang semakin banyak para pengungsi yang tiba ke area itu.
Sebuah keluarga pengungsi Suriah berdiri di depan tenda di kamp Moria di Pulau Lesbos, Yunani, 1 Desember 2017. REUTERS/Alkis Konstantinidis
Memindahkan para pencari suaka dari Kepulauan Lesbos ke wilayah utama Yunani adalah bagian dari upaya Athena dalam mengatasi naiknya jumlah pengungsi. Kamp-kamp yang ada di total lima pulau di Yunani saat ini sudah kelebihan kapasitas. Moria, salah satu kamp pengungsi yang juga bekas pangkalan militer Yunani, dihujani kritik oleh organisasi-organisasi HAM karena kondisinya yang kotor.
Kondisi kamp yang sudah kelebihan kapasitas dalam tiga tahun terakhir telah membuat tindak kekerasan disana menjadi hal beberapa kali terjadi. Pada bulan lalu, seorang anak laki-laki terbunuh dalam sebuah perkelahian dan sejumlah perempuan yang mengungsi di sana menceritakan kepada kelompok-kelompok kemanusiaan kalau mereka sering merasa tidak aman.
Yunani merupakan pintu gerbang bagi para pencari suaka perlindungan dari Suriah, Afganistan dan Irak, yang ingin ke Eropa. Sepanjang 2019, lebih dari 56 ribu migran tiba di Yunani melalui wilayah utara Laut Mediterania