TEMPO.CO, Jakarta - Foto satelit menunjukkan ratusan kendaraan militer Cina diparkir di stadion Kota Shenzhen yang berbatasan langsung dengan Hong Kong.
Pada Selasa, Donald Trump juga mengatakan pasukan Cina bergerak ke perbatasan Hong Kong, mengutip laporan intelijen AS.
South China Morning Post juga melaporkan rekaman konvoi truk militer ke Kota Shenzhen, Provinsi Guandong, yang mulai beredar pada Sabtu kemarin.
Pada hari Senin media Partai Komunis Cina, People's Daily dan Global Times, mengunggah video konvoi di kota, mengatakan bahwa polisi ada di sana untuk mempersiapkan latihan skala besar.
Menurut laporan Daily Mail, 14 Agustus 2019, berita itu muncul setelah beberapa media pemerintah Cina merilis video yang menunjukkan tank dan truk militer dimobilisasi ke Shenzhen, yang berbagi perbatasan sepanjang 35 kilometer dengan Hong Kong.
In video: Chinese armed police armored vehicle fleet is prepared for a drill in Shenzhen, S China's Guangdong province. pic.twitter.com/bU4IxhaM0s
— People's Daily, China (@PDChina) August 12, 2019
The Global Times melaporkan 12.000 petugas polisi, tank, helikopter, dan kendaraan amfibi berkumpul di Shenzhen pada 6 Agustus untuk latihan antihuru-hara.
Beijing juga telah menolak permintaan dua kapal perang Angkatan Laut AS untuk mengunjungi Hong Kong, menurut Angkatan Laut AS, setelah kedua negara terlibat adu mulut terkait demonstrasi pro demokrasi di Hong Kong.
Hong Kong telah diguncang oleh protes selama dua bulan terakhir terhadap RUU Ekstradisi, yang memungkinkan individu dari Hong Kong untuk diadili di pengadilan yang dikendalikan Partai Komunis di Cina daratan.
Foto satelit oleh Maxar WorldView menunjukkan 500 atau lebih kendaraan militer Cina terparkir di dalam dan luar stadion Shenzhen.[Daily Mail]
Foto-foto satelit yang dikumpulkan pada hari Senin oleh Maxar WorldView menunjukkan 500 atau lebih kendaraan yang diparkir di dalam dan sekitar stadion sepak bola di Shenzhen Bay Sports Center, tepat di seberang pelabuhan dari pusat keuangan Asia.
Media pemerintah Cina hanya mengatakan bahwa itu adalah latihan yang telah direncanakan sebelumnya dan tidak secara langsung terkait dengan kerusuhan di Hong Kong, meskipun mereka datang tak lama setelah pemerintah pusat di Beijing mengatakan protes mulai menunjukkan bibit terorisme.
Kepala militer Cina di Hong Kong sebelumnya telah memperingatkan bahwa pasukannya bertekad untuk menjaga kedaulatan nasional ketika demonstrasi semakin besar.
Kantor Perwakilan Cina di Hong Kong mengatakan hari ini bahwa para demonstran anti-pemerintah tidak berbeda dengan teroris, setelah dua warga Cina daratan diserang oleh para demonstran di bandara Hong Kong karena dituduh menjadi agen rahasia Beijing.