TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Donald Trump memperketat kebijakan dan sistem imigrasi baru, yang membuat imigran tanpa penghasilan ditolak masuk AS.
Regulasi baru mengincar ratusan ribu imigran yang masuk ke AS setiap tahun dan menjadi penduduk permanen.
Menurut New York Times, 13 Agustus 2019, keputusan pemerintah ini mulai berlaku pada Oktober. Pemerintah akan memeriksa keuangan imigran untuk menentukan apakah para imigran itu memiliki sarana untuk menghidupi diri sendiri.
Imigran yang miskin akan ditolak status kependudukan permanennya, atau yang dikenal sebagai "kartu hijau", jika mereka cenderung menggunakan program tunjangan pemerintah seperti kupon makanan dan perumahan bersubsidi.
Sementara imigran yang memiliki cukup uang akan diberikan kartu hijau, karena lebih kecil kemungkinan diberikan subsidi.
Para pejabat mengatakan program itu tidak akan berlaku bagi orang yang sudah memiliki kartu hijau, untuk anggota militer tertentu, untuk pengungsi dan pencari suaka, atau untuk perempuan hamil dan anak-anak. Tetapi advokat imigrasi memperingatkan bahwa sejumlah besar imigran, termasuk mereka yang tidak benar-benar tunduk pada peraturan, dapat keluar dari program yang mereka butuhkan karena mereka takut pembalasan oleh otoritas imigrasi.
"Berita ini adalah langkah baru yang kejam menuju program persenjataan yang dimaksudkan untuk membantu orang dengan menjadikannya, sebagai gantinya, cara memisahkan keluarga dan mengirim imigran dan komunitas kulit berwarna satu pesan: Anda tidak disambut di sini," kata Marielena Hincapié, yang direktur eksekutif dari National Immigration Law Center.
Foto ibu dan anaknya ditodong senjata oleh tentara Meksiko saat hendak menyebrang ke Amerika Serikat, menjadi sorotan. Sumber:Reuters
Reuters melaporkan, kebijakan baru ini mulai berlaku 15 Oktober. Program ini akan menolak pemohon visa sementara atau permanen jika mereka gagal memenuhi standar pendapatan yang cukup tinggi atau jika mereka menerima bantuan publik seperti kesejahteraan , kupon makanan, perumahan umum atau Medicaid.
Aturan setebal 837 halaman, yang berusaha menargetkan imigran di Amerika Serikat, bisa menjadi yang paling drastis dari semua kebijakan administrasi Trump yang menargetkan sistem imigrasi legal, kata para pakar.
Program ini bisa menolak visa kepada orang-orang karena tidak menghasilkan cukup uang atau yang menarik manfaat publik.
Pemerintah memperkirakan status 382.000 imigran dapat segera ditinjau dengan alasan itu. Pendukung imigran khawatir jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi, terutama jika aturan imigrasi baru Donlad Trump diperluas hingga jutaan orang yang mengajukan visa AS di konsulat Amerika di seluruh dunia.