TEMPO.CO, Jakarta -Perintah Presiden Amerika Serikat Donald Trump agar aset-aset pemerintah Venezuela dibekukan disebut oleh Kementerian Luar Negeri Cina menciderai norma-norma hubungan internasional. Kementerian Luar Negeri Cina juga menyebut permintaan Trump dana bantuan pada Venezuela dihentikan adalah sebuah tindakan intervensi yang kotor.
Dikutip dari reuters.com, Kamis, 8 Agustus 2019, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying mengatakan Beijing akan tetap menjalin kerja sama dengan Venezuela. Beijing pun mendesak Amerika Serikat agar menghormati hukum internasional dan berhenti mencoba mengendalikan perselisihan.
Ribuan pendukung oposisi turun ke jalan saat melakukan aksi protes menuntut Presiden Venezuela Nicolas Maduro mundur di Caracas, Venezuela, 2 Februari 2019. Aksi protes tersebut dilakukan saat pertemuan ke-20 Revolusi Bolivaria di Caracas. REUTERS/Adriana Loureiro
Ucapan Hua itu untuk mengomentari pernyataan Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat John Bolton yang memperingatkan pada Cina dan Rusia agar menghentikan dukungan pada pemerintah Venezuela yang saat ini dipimpin oleh Presiden Nicolas Maduro.
Venezuela saat ini terpuruk dalam sebuah krisis politik dan sebagian besar negara-negara Barat mendukung pemimpin oposisi, Juan Guaido. Sedangkan Cina dan Rusia masih mendukung pemerintahan Maduro.
Sebelumnya pada Juni 2019 lalu, Presiden Cina Xi Jinping mengatakan Beijing akan membantu memulihkan kondisi di Venezuela. Hubungan Cina - Amerika Serikat memburuk setelah sebelumnya kedua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu terlibat perang dagang.