TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra akan mendirikan partai politik baru dalam waktu dekat dan kemudian menyerahkan kendali Partai Pheu Thai (PTP) kepada letnan tepercaya Khunying Sudarat Keyuraphan.
Menurt sumber pejabat tinggi PTP, seperti dikutip dari The Star, 16 Juli 2019, partai baru itu, yang mungkin disebut Pheu Dharma, akan memiliki veteran dan wajah-wajah baru dari lingkaran dalam Thaksin di antara anggotanya.
Pemimpin Pheu Dharma adalah Sompong Amornwiwat, yang baru saja terpilih untuk memimpin PTP, dan kemungkinan akan menjadikan Anudit Nakhonthap sebagai sekretaris jenderal, kata sumber itu.
Anggota-anggota lain akan diambil dari Partai Raksachart Thailand yang dibubarkan, dari kalangan anggota parlemen yang tidak dilarang berpolitik oleh Komisi Pemilihan Umum.
Di antara anggota yang mungkin lainnya adalah mantan menteri Kabinet Thaksin dalam berbagai inkarnasi partai, seperti Plodprasop Surassawadi, yang pernah memimpin kementerian sumber daya alam, mantan menteri keuangan Kittirat Na Ranong, dan mantan menteri Kantor PM Chusak Sirinil.
Sumber itu mengatakan keputusan Thaksin untuk membentuk Pheu Dharma tampaknya berasal dari rasa takutnya terhadap PTP yang memberikan hasil kepada Partai Future Forward (FFP) yang meningkat.
Dia terlihat berbagi ide-ide politik serupa dengan FFP tetapi tidak memiliki kendali atasnya.
Partai-partai yang berafiliasi dengan Thaksin telah melihat FFP mendapatkan popularitas di kubu mereka di utara dan timur laut, di mana FFP secara intensif berkampanye dengan maksud untuk pemilihan administrasi kota dan lokal di masa depan, kata sumber itu.
Sumber itu berbicara dengan syarat anonim pada Ahad, bertepatan peringatan ke-14 berdirinya Thai Rak Thai, partai asli Thaksin.
Sumber itu mengatakan Thaksin Shinawatra akan memberi Sudarat gelar presiden partai PTP, setelah menjadikan Sompong sebagai pemimpinnya Jumat lalu.