Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Boris Johnson Ragu Pecat Sir Kim Darroch yang Kritik Donald Trump

image-gnews
Kandidat paling kuat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Sumber:  Getty/mirror.co.uk
Kandidat paling kuat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Sumber: Getty/mirror.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Boris Johnson menolak menjawab apakah akan memecat Duta Besar Inggris untuk AS Kim Darroch setelah mengkritik Donald Trump tidak kompeten dalam memonya.

Dalam debat televisi pada Selasa, Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt, pesaing Johnson untuk kepemimpinan partai Konservatif, menegaskan kembali dukungannya untuk Dubes Inggris untuk AS Kim Darroch, yang menyebut Donald Trump tidak kompeten dan ceroboh,.

"Saya akan mempekerjakannya (Darroch) sampai dia akan pensiun," katanya, mengutip laporan CNN, 10 Juli 2019.

Baca juga: Kabel Diplomatik Bocor, Dubes Inggris Sebut Trump Tak Becus

Johnson, mantan Menteri Luar Negeri Inggris, menolak untuk mengambil risiko tentang apakah ia akan memutuskan untuk tetap mempertahankan Darroch. "Saya tidak akan terlalu gegabah untuk menganggap bahwa saya akan melakukan itu," katanya.

"Sangat penting bahwa pegawai negeri kita tidak dipolitisasi oleh orang-orang yang membocorkan apa yang mereka katakan," kata Johnson. "Siapa pun yang membocorkan yang pantas disingkirkan."

Johnson saat ini dianggap sebagai calon kuat menuju kursi perdana menteri, setelah May secara efektif digulingkan oleh anggota parlemennya sendiri karena gagal memenuhi Brexit. Johnson diperkirakan akan berusaha menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Trump dibanding May.

Duta Besar Inggris untuk AS Sir Kim Darroch.[The Independent]

Hubungan diplomatik Amerika dengan Inggris semakin merenggang setelah Donald Trump menanggapi kabel diplomatik kedubes Inggris yang bocor, yang menyebutnya tidak kompeten.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Donald Trump menyebut Dubes Kim Darroch orang bodoh. Presiden mengklaim dia "tidak kenal" Darroch, yang telah menjabat sebagai duta besar Inggris sejak Januari 2016, "tetapi (telah) diberi tahu bahwa dia adalah orang bodoh yang sombong," ujar Trump seperti dilaporkan TIME.

Kabel diplomatik yang ditulis oleh Darroch diterbitkan pada hari Minggu di koran Inggris The Daily Mail pada Ahad kemarin, yang mencakup periode dari musim panas 2017 hingga bulan lalu.

"Seperti yang terlihat dari sini, kami tidak benar-benar percaya pemerintahan ini akan menjadi jauh lebih normal; kurang disfungsional; kurang tidak terduga; lebih sedikit faksi yang terbelah; ceroboh dan tidak kompeten secara diplomatis, " tulis Darroch dalam satu memo.

Namun Perdana Menteri Theresa May mendukung Sir Kim Darroch. "Kami telah menjelaskan kepada AS betapa malangnya kebocoran ini. Memo yang bocor tidak mencerminkan kedekatan, dan hubungan saling menghormati yang kami pegang," kata juru bicara May dalam pernyataan tertulis, dikutip dari CBS.

"Pada saat yang sama, kami juga menggarisbawahi pentingnya para Duta Besar untuk dapat memberikan penilaian yang jujur dan tidak ternoda terhadap politik di negara mereka. Sir Kim Darroch terus mendapatkan dukungan penuh dari Perdana Menteri."

Baca juga: Trump Protes Dituduh Tidak Kompeten oleh Duta Besar Inggris

"Inggris memiliki hubungan khusus dan abadi dengan AS berdasarkan sejarah panjang dan komitmen kami untuk nilai-nilai bersama dan itu akan terus menjadi kasusnya," kata juru bicara Theresa May.

Menteri Perdagangan Internasional Inggris Liam Fox, dalam kunjungannya ke Washington minggu ini, mengatakan ia secara pribadi akan meminta maaf kepada putri Donald Trump dan penasihat Ivanka Trump atas kebocoran memo Sir Kim Darroch, yang ia katakan berisiko merusak hubungan trans-Atlantik dan mempengaruhi kepentingan keamanan Inggris dan Amerika Serikat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

1 hari lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

2 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

3 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

6 hari lalu

Masjid Indonesia by Ivan Gunawan di Uganda, Afrika Timur. Foto: Instagram/@hamza.tamimy
Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

7 hari lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

8 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.


Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

10 hari lalu

Mantan Presiden AS dan calon presiden dari Partai Republik Donald Trump berunjuk rasa dengan para pendukungnya pada acara
Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

12 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

12 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

14 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.