Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Produsen Teknologi Mau Kabur dari Cina, Microsoft Incar Indonesia

image-gnews
CEO Microsoft Satya Nadella tampil di acara hackathon bertema
CEO Microsoft Satya Nadella tampil di acara hackathon bertema "Masa Depan Media Digital" yang diadakan Kelompok Tempo Media dan Microsoft Indonesia, di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Kamis (26/5). TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi besar seperti HP, Dell, Microsoft dan Amazon dilaporkan akan memindahkan pusat produksinya dari Cina ke negara lain, termasuk mengincar Indonesia, Thailand, Taiwan dan negara lain.

HP dan Dell, pembuat komputer No. 1 dan No. 3 di dunia yang bersama-sama menguasai sekitar 40 persen dari pasar global, berencana untuk merelokasi hingga 30 persen dari produksi laptop mereka keluar dari Cina, ungkap beberapa sumber kepada Nikkei Asian Review, dikutip 4 Juli 2019.

Baca juga: Pendiri Huawei Sebut Kelonggaran Sanksi AS Tidak Berdampak Besar

Microsoft, Google, Amazon, Sony dan Nintendo juga berencana untuk memindahkan beberapa produksi konsol game dan pembuatan speaker pintar mereka ke luar negeri, kata beberapa sumber kepada Nikkei Asian Review.

Sementara pembuat PC terkemuka lainnya seperti Lenovo Group, Acer dan Asustek Computer juga mengevaluasi rencana untuk pindah, menurut orang yang akrab dengan masalah tersebut.

Rencana relokasi perusahaan teknologi, didorong oleh ketidakpastian perang dagang Cina-AS, meski Presiden Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping sepakat gencatan senjata pada pertemuan KTT G20 akhir pekan lalu di Osaka.

Berbagai sumber mengatakan situasinya masih terlalu tidak pasti, sementara kenaikan biaya di Cina juga mendorong produsen untuk memeriksa alternatif.

Keputusan beberapa merek komputer dan konsol game terbesar di dunia untuk mengalihkan produksi, terutama produk yang ditujukan untuk AS, mengikuti tinjauan manufaktur oleh perusahaan teknologi lainnya.

Apple sedang menjajaki implikasi biaya pergerakkan hingga 30 persen dari produksi smartphone-nya, lapor Nikkei Asian Review bulan lalu. Di tempat lain produsen server, produk jaringan, dan beberapa komponen elektronik utama sedang bergeser dari Cina, sering atas permintaan pelanggan AS.

Langkah itu akan menjadi pukulan bagi ekspor elektronik Cina, yang telah mendukung pertumbuhan selama beberapa dekade di negara itu. Cina adalah produsen PC dan smartphone terbesar di dunia.

Pembangun server pusat data utama: Quanta Computer, Foxconn Technology dan Inventec, semuanya telah memindahkan beberapa produksi dari Cina ke Taiwan, Meksiko dan Republik Ceko untuk menghindari ancaman tarif tambahan dan untuk meredakan kekhawatiran pelanggan atas klaim potensial risiko keamanan nasional AS.

"Setelah tarif barang Cina mulai berlaku pada 24 September, kami mulai memproduksi dan mengirimkan server di luar Cina mulai Oktober," kata seorang eksekutif produsen server Taiwan.

Baca juga: Amerika Perang Dagang Lawan Cina, Vietnam Untung

HP dan Dell, yang bersama-sama mengirimkan sekitar 70 juta notebook secara global tahun lalu, sebagian besar membuat komputer di kota-kota Cina di Chongqing dan Kunshan, dua kelompok produksi laptop terbesar di dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Notebook, pengiriman global yang melebihi 160 juta unit, adalah gadget elektronik konsumen terbesar kedua di dunia berdasarkan volume setelah 1,4 miliar unit smartphone.

Tetapi Chongqing, yang pernah memproduksi satu dari setiap tiga laptop di dunia, kehilangan cahayanya dengan produsen global. Seorang pejabat pemerintah setempat mengatakan kepada Nikkei bahwa HP telah menurunkan perkiraan produksinya untuk 2019 menjadi kurang dari 10 juta laptop, kira-kira setengah dari produksinya dua tahun lalu.

"Biaya produksi Cina yang meningkat telah menyebabkan penurunan pesanan global. Sekarang, ketidakpastian yang terkait dengan perang perdagangan menambah efek buruk," kata pejabat itu.

Peluncuran laptop Dell Latitude seri 7000, 5000 dan 3000 di Grand Hyat, Jakarta Pusat, Selasa, 2 Juli 2019. TEMPO/Khory

HP telah menyusun rencana untuk memindahkan sekitar 20 hingga 30 persen produksi di luar Cina, ungkap dua sumber yang mengetahui masalah ini. Perusahaan sedang berupaya secara bertahap membangun rantai pasokan baru di Thailand atau Taiwan. Pergeseran produksi bisa dimulai pada awal kuartal Juli-September tetapi masih dapat berubah, kata satu sumber.

Dell sudah memulai uji coba produksi notebook di Taiwan, Vietnam dan Filipina, dua orang yang tahu tentang rencana itu mengatakan. Orang-orang mengatakan perusahaan ingin menghindari kejatuhan dari perang dagang tetapi juga prihatin dengan kekurangan pekerja pabrik dan kenaikan biaya di Cina.

Sementara itu, Amazon, untuk Kindle e-reader dan asisten digitalnya Echo, dan Nintendo melihat Vietnam sebagai alternatif, sementara Microsoft mengincar Thailand dan juga Indonesia, ungkap beberapa sumber.

Bahkan jika Cina dan Amerika Serikat menyelesaikan perselisihan perang dagang mereka, Cina akan menghadapi persaingan yang semakin meningkat sebagai basis produksi elektronik, kata para pakar.

"Tidak ada jalan untuk kembali, dan ini bukan hanya tentang tarif tetapi juga tentang mengurangi risiko untuk jangka panjang (seperti kenaikan biaya tenaga kerja)," kata Chiu dari TIER.

Baca juga: 600 Perusahaan Amerika Surati Trump Minta Hentikan Perang Dagang

"Negara-negara Asia Tenggara dan India bersama-sama akan menjadi pusat kompetitif baru di tahun-tahun mendatang untuk produksi elektronik," kata ekonom tersebut.

Acer dan Asustek sama-sama mengkonfirmasi kepada Nikkei bahwa mereka sedang menjajaki kemungkinan untuk memindahkan beberapa produksi di luar Cina. Dell menolak untuk mengomentari pemindahan produksi tetapi mengatakan mereka mendorong pemerintah AS dan Cina untuk melanjutkan dialog dan menemui kesepakatan.

Perusahaan HP, Google, Microsoft dan Amazon tidak menanggapi permintaan komentar terkait rencana pemindahan pabrik dari Cina ke negara lain.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

17 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

19 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

1 hari lalu

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

Microsoft luncurkan model bahasa AI kecil, Phi-3 Kemampuannya setara dengan teknologi pintar yang dilatih penuh.


DANA Gandeng Microsoft untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Berbasis AI dengan GitHub Copilot

1 hari lalu

Developer DANA mempercepat proses coding dengan Github Copilot dan Copilot Chat (DANA-Microsoft)
DANA Gandeng Microsoft untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Berbasis AI dengan GitHub Copilot

Sejak Februari 2024, hampir 300 developer DANA telah menggunakan GitHub Copilot dalam pekerjaan sehari-hari


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.