TEMPO.CO, Jakarta - Umat Muslim di Selandia Baru belum merayakan Idul Fitri. Mereka dibuat bingung dengan beredarnya surat pemberitahuan akhir Ramadan pada hari Selasa, 4 Juni 2019 di media sosial. Namun, lembaga yang bertanggung jawab untuk menentukan hal itu di Selandia Baru menyatakan, akhir Ramadan pada hari Kamis, 6 Juni 2019.
Baca juga: Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Merayakan Idul Fitri
Mengutip Stuff.co.nz, 4 Juni 2019, Federasi Asosiasi Muslim Selandia Baru atau FIANZ yang bertanggung jawab untuk penentuan akhir bulan Ramadan prihatin atas dua draf surat yang telah muncul di situs lembaga itu yang diduga hasil peretasan setelah lebih dahulu disebarkan di media sosial
Surat itu mengatakan kepada umat Muslim bahwa dua bulan dipastikan telah terlihat pada Selasa malam. Islam menentukan akhir Ramadan berdasarkan hilal atau bulan yang muncul.
Baca juga: 2 Tokoh Inggris Ucapkan Selamat Idul Fitri untuk Muslim Sedunia
Namun, juru bicara FIANZ, Anwar Ghani mengatakan, tidak ada bulan terlihat di Selandia Baru dan Fiji pada hari Selasa. Sehingga umat Muslim di dua negara ini melanjutkan puasa Ramadan hingga berakhir pada hari Kamis, 6 Juni 2019.
Ghani mengatakan, informasi yang benar akan didistribusikan FIANZ dan umat Muslim yang menerima informasi tidak resmi diminta bertindak negatif.
Baca juga: Polisi Dubai Beri Hadiah Idul Fitri ke Korban Perdagangan Manusia
Umat Muslim di Selandia Baru pada hari Selasa malam membantu dengan caranya untuk melihat kemunculan bulan dan memastikan kapan puasa Ramadan resmi berakhir.
Komite Hilal Selandia Baru menunggu 2 hingga 3 jam setelah matahari terbenam untuk menerima kabar tentang penampakan bulan dan merundingkannya dengan para pemimpin Muslim di Fiji guna menentukan Idul Fitri.