TEMPO.CO, Jakarta - Setelah tiga tahun berturut-turut memimpin survei, Partai Buruh Australia kalah pemilu Australia pada Sabtu kemarin, dan membuat partai petahana PM Scott Morrison menang secara "ajaib".
Dengan suara yang lebih populer dan lebih banyak kursi di majelis rendah, pemerintah Morrison, yang dibentuk dari Partai Liberal dan Partai Nasional, akan memiliki mayoritas kecil atau dapat mengandalkan dukungan dari sejumlah anggota parlemen independen.
Menurut ulasan yang dikutip dari New Statesman, 20 Mei 2019, Partai Buruh tidak mengantisipasi hasil ini.
Baca juga: Di Luar Dugaan, Partai Scott Morrison Menang Pemilu Australia
Mengesampingkan negara bagian Victoria di mana partai merebut beberapa kursi, Partai Buruh kehilangan suara di banyak tempat, bukan hanya dari kaum Liberal, tetapi juga partai-partai kecil dan independen.
Partai Liberal memegang hampir semua kursi marjinal dan memenangkan lima dari Partai Buruh, sebagian besar di Tasmania dan New South Wales.
Baik Australia Barat maupun Selatan tidak memberikan kursi tambahan yang dibutuhkan Buruh untuk menang.
Di Queensland Partai Buruh meriah 26 persen suara. Namun sayang, setelah menghitung semua suara (Australia memiliki sistem pemilihan preferensial, di mana pemilih menilai kandidat berdasarkan preferensi), kaum Liberal mengakhiri harapan Partai Buruh untuk menjadi partai terbesar dan pada akhirnya membentuk pemerintahan.
PM Australia Scott Morrison.[ABC]
Penyebab kekalahan antara lain Partai Buruh kehilangan dukungan kelas pekerja. Alih-alih mempertaruhkan tujuan pada pekerja dan pekerjaan mereka, Partai Buruh malah mempertahankan posisi tentang perubahan iklim, isu yang sebetulnya menarik sebagian besar pemilih kelas menengah.
Di Queensland, ambiguitas konstruktif partai terhadap tambang batu bara Adani yang kontroversial menjadi bumerang. Partai kehilangan pemilih inti kelas pekerja. Dan apa yang berlaku di Queensland selatan juga berlaku untuk sejumlah kursi pinggiran kota di seluruh negeri.
Baca: PM Scott Morrison Berdoa ke Gereja Usai Menang Pemilu Australia
Partai Buruh juga membutuhkan narasi yang kuat yang menyatukan perhatian ekonomi dan budaya. Tema-tema progresif seperti perubahan iklim, kesetaraan, dan inklusi kaum minoritas adalah kunci dalam pertempuran melawan Partai Hijau dan beberapa kandidat independen, tetapi mereka tidak menghasilkan mayoritas yang populer atau parlementer. Jika ingin menang melawan kaum Liberal, Partai Buruh juga perlu berbicara dengan nilai-nilai konservatif.
Baca juga: Menang, Scott Morrison Berterima Kasih kepada Queensland
News.com.au mengulas bagaimana pesaing Bill Shorten, sang petahana Scott Morrison secara aktif berkampanye.
Morrison mencerminkan kepercayaan diri, cepat untuk tersenyum dan memeluk setiap saat. Tidak seperti pemimpin lainnya, dia tampaknya tidak malu menempatkan dirinya dalam situasi yang berpotensi canggung.
Baca juga: Kalah Pemilu Australia, Bill Shorten Beri Selamat Scott Morrison
Dia menikmati melakukan sesuatu yang sporty. Di pub Morrison santai dan bisa berbicara dengan mudah dengan penumpang.
Tampaknya semakin banyak orang Australia melihat Morrison, semakin mereka menyukainya.
Sementara Bill Shorten tidak melakukan banyak acara publik dalam minggu terakhir kecuali untuk kunjungan singkat ke stasiun kereta api Rhodes di Sydney untuk membagikan kartu cara memilih, dan singgah sebentar di sebuah restoran Cina di Burwood untuk membuat beberapa pangsit. Kedua lawatan Bill Shorten jelang hari-H pemilu Australia ini terjadi di daerah pemilihan Reid di Sydney barat, kursi yang akhirnya dipertahankan oleh Partai Liberal pimpinan Scott Morrison.