Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Isu yang Menggangu Hubungan Rusia - Amerika Serikat

image-gnews
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato dalam satu sesi forum internasional Russian Energy Week di Moskow, Rusia 3 Oktober 2018. [REUTERS]
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato dalam satu sesi forum internasional Russian Energy Week di Moskow, Rusia 3 Oktober 2018. [REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keinginan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memperbaiki hubungan negaranya dengan Amerika Serikat bakal menjadi babak baru bagi kedua negara. Pada Rabu, 15 Mei 2019, Putin menyebut pihaknya telah menangkap sinyal kalau Presiden Donald Trump juga ingin melakukan hal sama.

Hubungan Amerika Serikat dan Rusia dalam beberapa tahun terakhir diselimuti ketegangan. Berikut 3 isu yang memperkeruh hubungan bilateral tersebut.

Baca juga: Vladimir Putin: Rusia Harus Punya Penangkal Senjata Hipersonik

1. Tuduhan intervensi dalam pemilu Amerika Serikat 2016
Muncul kecurigaan tim kampanye Presiden Trump pada pemilu 2016 berkolusi dengan Rusia untuk membantu Partai Republik mengalahkan Partai Demokrat yang ketika itu mengusung calon presiden Hillary Clinton.

Tuduhan ini menguat saat Trump memecat James Comey pada 2017 sebagai Direktur FBI. Rusia yang menjadi tertuduh menyangkal tegas tudingan tersebut.

Putin dalam wawancara dengan NBC News mengatakan, pihaknya tidak peduli atas tuduhan yang dikeluarkan oleh Konsul khusus Amerika Serikat Robert Mueller, yang menuduh warga Rusia dan perusahaan-perusahaan asal Negeri Beruang Merah telah mengintervensi pemilu Amerika Serikat. Sebab mereka bukan wakil atas kepentingan Rusia dan tidak ada sangkut-pautnya dengan pemerintah Rusia.

Trump mengatakan campur tangan Rusia memang tidak berdampak pada hasil suara pemilu Amerika Serikat, namun jelas pihaknya melihat adanya intervensi dari negara itu dan negara-negara lain, termasuk sejumlah individu. Amerika Serikat akan melakukan upaya pencegahan pada pemilu berikutnya.

Baca juga: Putin Minta Pasukan Luar Angkasa Dikembangkan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Krisis Venezuela
Pada Maret 2019, Amerika Serikat meminta agar militer Rusia keluar dari Venezuela. Namun permintaan itu, dibalas Rusia agar Amerika Serikat lebih dulu keluar dari Suriah.

Juru bicara Menteri Luar Negeri Rusia Maria Zakharova seperti dikutip dari Russia Today, 28 Maret 2019, mengatakan Amerika Serikat harus menepati komitmennya terlebih dahulu untuk menarik semua pasukan dari Suriah.

"Sebelum mereka mengatakan dalam kepentingan sah negara-negara lain, saya menyarankan pemerintah Amerika Serikat untuk memenuhi janji-janji yang telah diberikan kepada masyarakat internasional. Amerika Serikat berperilaku seperti koboi di Louvre, merusak tatanan internasional dengan gerakan kacau dan perilaku yang tidak terduga," kata Zakharova, merujuk pada janji Presiden Trump untuk menarik pasukan AS dari Suriah.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengkonfirmasi dua pesawat militernya tiba di Venezuela sebagai bagian dari kesepakatan kerja sama militer tahun 2001. Di bawah kesepakatan itu, pengiriman pesawat militer ini tidak memerlukan persetujuan lebih lanjut oleh Majelis Nasional Venezuela, yang sekarang diambil alih oleh pihak oposisi.

3. Isu Maria Butina
Presiden Putin mengklaim pemerintah Amerika Serikat tahu aktivis senjata Maria Butina tidak bersalah, tetapi tetap memenjarakannya demi menghindari malu. Butina, 30 tahun, adalah warga negara Rusia yang dijatuhi hukuman 18 bulan penjara.

Dia dituduh jaksa Amerika Serikat selama bertahun-tahun melakukan kegiatan intelijen untuk kepentingan Rusia dengan cara menggunakan seks dan kecintaan pada senjata guna mempengaruhi sejumlah politikus Amerika Serikat.

“(Amerika Serikat) sedang mencoba menyelamatkan muka. Tidak ada dakwaan yang bisa mereka kenakan padanya (Butina). Jadi, agar tidak terlihat konyol, mereka memutuskan memvonisnya 18 bulan,” kata Presiden Putin, dalam pidatonya di Forum Jalur Sutra Modern di ibu kota Beijing, Cina, April 2019.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

2 jam lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?


Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

3 jam lalu

Koalisi mahasiswa Universitas Michigan berkumpul di sebuah perkemahan di Diag untuk menekan universitas tersebut agar melepaskan dana abadinya dari perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel atau dapat mengambil keuntungan dari konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di kampus perguruan tinggi Universitas Michigan  di Ann Arbor, Michigan, AS, 22 April 2024. REUTERS/Rebecca Cook
Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.


Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

5 jam lalu

Suharso Monoarfa bertemu Luhut Binsar Panjaitan di Singapura. Instagram/@Suharsomonoarfa
Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

6 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

17 jam lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kiri) menyambut kedatangan Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd J. Austin III sebelum melakukan pertemuan tingkat menteri pertahanan ASEAN dan AS di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 15 November 2023. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024


AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

17 jam lalu

Bendera AS dan logo TikTok terlihat melalui pecahan kaca dalam ilustrasi yang diambil pada 20 Maret 2024. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration/File Photo
AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

18 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

19 jam lalu

Presiden AS Joe Biden menyampaikan sambutan kepada anggota militer, petugas pertolongan pertama, dan keluarga mereka pada hari peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001 terhadap World Trade Center, di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson di Anchorage, Alaska, 11 September. 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein
Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

21 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

22 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.