TEMPO.CO, Jakarta - Seorang ayah di Beijing, Cina membuat geger setelah mengirim sebuah helikopter ke sekolah putrinya untuk membantu pelajaran ilmu pengetahuan alam. Tindakan Chen, si ayah tersebut sekarang menjadi buah bibir di dunia maya.
Chen adalah pemilik sebuah usaha biro perjalanan wisata dengan helikopter. Dia menceritakan mengirimkan satu unit helikopter ke sekolah putrinya berdasarkan undangan dari pihak sekolah.
Baca: Kemenhan Beli Helikopter Super Puma PT DI, Ini Speknya
Helikopter itu dikemudikan oleh dua karyawan Chen menuju SD Fengdan Experimental di ibu kota Beijing, Cina. Helikopter tersebut dikirim untuk berpartisipasi dalam festival ilmu pengetahuan alam sekolah itu. Chen sangat yakin tindakannya bisa membantu para murid mempelajari prinsip-prinsip kerja transportasi udara, khususnya helikopter.
"Saya menerima undangan dari sekolah karena saya pikir itu akan membantu anak-anak menguasai pengetahuan tentang helikopter,"kata Chen.
Baca: Kemenhan Beli Helikopter PT Dirgantara Indonesia Seharga 237 M
Seorang ayah di Cina mengirim sebuah helikopter ke sekolah anaknya untuk membantu pelajaran ilmu pengetahuan alam di sekolah itu. Sumber: QQ/asiaone.com
Foto-foto saat helikopter terparkir di halaman sekolah menjadi perbincangan hangat para pengguna media sosial setelah di unggah pekan lalu. Diantara foto yang diunggah memperlihatkan sejumlah murid bermain di dekat helikopter.
CH cathrine, salah satu pengguna media sosial mengatakan keberadaan helikopter itu telah memberi kesempatan kepada murid untuk melihat helikopter secara nyata dalam jarak dekat mengingat tidak semua orang tua memiliki kemampuan yang sama. Dia juga memuji dari apa yang dilakukan oleh Chen.
Namun ada pula yang ragu apakah Chen mendapat izin untuk menerbangkan helikopter tersebut. Sebab otoritas keamanan telah mengeluarkan pemberitahuan pada Jumat sore, 10 Mei 2019 yang melarang pesawat pribadi berkapasitas kecil terbang rendah dan lambat terhitung mulai 11 Mei - 16 Mei 2019. Larangan ini untuk memastikan keamanan selama Konferensi Dialog Peradaban Asia pada 15 Mei 2019.
Menjawab keraguan itu, Chen dalam wawancara dengan Beijing Youth Daily pada Minggu, 12 Mei 2019, menjelaskan sudah memperoleh izin sebelum penerbangan dilakukan. Helikopter itu, tiba di sekolah pada 10 Mei 2019 dan pergi pada hari yang sama atau persis sebelum batas waktu yang ditentukan oleh otoritas keamanan publik, diberlakukan.
ASIA ONE | EKO WAHYUDI