Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina Danai Proyek Kota Pelabuhan di Sri Lanka Senilai Rp 20,16 T

image-gnews
Cina mendanai pembangunan kota pelabuhan metropolis mirip Hong Kong di Kolombo, Sri Lanka senilai Rp 20,16 triliun
Cina mendanai pembangunan kota pelabuhan metropolis mirip Hong Kong di Kolombo, Sri Lanka senilai Rp 20,16 triliun
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina mendanai pembangunan kota pelabuhan metropolis di lahan reklamasi di Kolombo, ibukota Sri Lanka senilai US$ 1,4 miliar atau setara dengan Rp 20,16 triliun oleh China Communication Construction Company.

Mengutip South China Morning Post, Minggu, 12 Mei 2019, Cina akan mendirikan kota metropolis meniru Hong Kong di atas lahan reklamasi seluas 665 hektar.

Baca: Sri Lanka Blokir Sementara Facebook dan WhatsApp

Landskap kota pelabuhan Kolombo digambarkan mirip dengan kota-kota terkemuka di Asia seperti Hong Kong dan Singapura.

Reklamasi lahan untuk kota pelabuhan ini rampung pada Januari lalu. Sejumlah pengembang yakin pembangunan pertama gedung di kota pelabuhan ini akan dimulai dalam beberapa tahun ke depan.

Namun para investor dan penjual lahan sudah bulan bekerja awal Juni ini.

Kota ini akan diisi menara-menara apartemen, sejumlah hotel mewah, pusat perbelanjaan, taman, dan kanal di antara perumahan mewah agar tidak tergenang air.

Pengembang yang membangun kota ini memperkirakan akan dihuni sekitar 80 ribu orang dan sekitar 250 ribu orang meramaikan kota ini setiap hari.

Baca: Serangan Teror, Sektor Pariwisata Sri Lanka Terpuruk

" Ini pertama kali kami mendapat kesempatan untuk membangun kota yang baru keseluruhan di lahan kosong. Ini sungguh pengalaman baru kami dapat belajar banyak dari sini," kata Jagath Munasinghe, Ketua Otoritas Pembangunan Kota Sri Lanka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pembangunan kota pelabuhan ini merupakan bagian dari program infrastruktur global Cina yang dikenal sebagai Belt and Road Initiative.

Proyek ini akan dicatat sebagai investasi langsung terbesar Cina dalam sejarah Sri Lanka.

Selain membangun kota pelabuhan di Kolombo, dalam dua dekade terakhir Cina telah membantu Sri Lanka mendanai dan membangun jalan raya, bandara, pelabuhan dan rel kereta. Kolombo berutang sebesar lebih dari US$ 8 miliar.

Sebagian besar dana pinjaman Cina itu akan mengalir ke provinsi bagian selatan Sri Lanka di Hambantota, tanah kelahiran mantan presiden Mahinda Rajapaksa.

Baca: Sri Lanka Temukan Tempat Diduga Kamp Pelatihan Militan Radikal

Proyek-proyek yang sedang dan sudah berjalan ini membuat Sri Lanka membayar utang kepada Cina sebesar US$ 5,5 miliar atau lebih dari 10 persen dari total pinjaman luar negara itu.

Pada Desember 2017, Sri Lanka tak sanggup membayar pinjaman yang digunakan untuk pembangunan struktur pelabuhan. Alhasil, Sri Lanka menyerahkan pelabuhan dan lahan seluas sekitar 60,7 juta meter persegi ke Cina untuk dikelola selama 99 tahun.

Banyak pengamat mengkhawatirkan Sri Lanka, negara yang baru 29 tahun pulih dari perang saudara, akan mampu melunasi pinjamannya. Cina diduga melakukan diplomasi jebakan utang.

Cina sangat berminat berinvestasi di Sri Lanka karena letak geografisnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

3 jam lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

5 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Istana Kepresiden Jakarta, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

9 jam lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

14 jam lalu

Prabowo dan Jokowi di restoran Seribu Rasa. Instagram/Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

1 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Dagang Sapi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

1 hari lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.