TEMPO.CO, Taipei -- Presiden Taiwan, Tsai Ing-Wen, mengatakan pemerintah Cina meningkatkan upaya untuk melakukan infiltrasi dan memperluas pengaruh di negara pulau itu.
Baca:
Tsai meminta lembaga keamanan nasional Taiwan untuk melawan upaya Beijing ini.
“Partai Komunis Cina terus menunjukkan aksi provokatif di Selat Taiwan, merusak status quo di Selat Taiwan,” kata Tsai kepada media di sela-sela pertemuan keamanan nasional seperti dilansir Reuters pada Jumat, 10 Mei 2019.
Menurut Tsai, ada upaya pemerintah Cina untuk melakukan intervensi lewat operasi untuk mempengaruhi pemilu dan penyebaran berita palsu.
Namun, dia tidak menyebut secara spesifik upaya Cina yang dimaksud.
Baca:
Tsai juga menyatakan militer akan menangkal agresi militer di Selat Taiwan. Tsai juga bertekad untuk meningkatkan kemampuan teknis pertahanan termasuk mengupgrade peralatan militer dan membangun kapal selam secara lokal.
Pernyataan ini menyusul latihan perang besar-besaran Cina di sekitar Taiwan. Latihan itu melibatkan kapal perang, pesawat pengebom dan pesawat pengintai.
Baca:
Taiwan lalu meluncurkan jet tempur untuk memonitor latihan perang Cina ini. Menurut pejabat AS saat itu, latihan militer Cina sebagai tindakan pemaksaan dan mengganggu stablitas regional.
Aljazeera melansir Cina melihat Taiwan sebagai provinsi yang mencoba memerdekakan diri. Beijing merasa khawatir Tsai akan mengarahkan Taiwan untuk memerdekakan diri secara informal. Saat ini, Taiwan telah menjadi negara dengan demokrasi yang bersemangat.