Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bunuh Diri, Begini Perjalanan Hidup Mantan Presiden Peru

image-gnews
Kandidat Presiden Peru, Alan Garcia saat konferensi persi di Lima, Peru, 7 April 2001. Alan Garcia, bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri.  REUTERS/Pilar Olivares/File Photo
Kandidat Presiden Peru, Alan Garcia saat konferensi persi di Lima, Peru, 7 April 2001. Alan Garcia, bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri. REUTERS/Pilar Olivares/File Photo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kabar tewasnya mantan Presiden Peru, Alan Garcia pada Rabu, 17 April 2019, mengejutkan publik dunia. Garcia tewas dengan cara sangat tragis, yakni bunuh diri dengan cara menembak dirinya sendiri saat aparat kepolisian menyambangi rumahnya di ibu kota Lima sambil membawa surat penahanan.

Tak lama setelah meninggalkan jabatan sebagai orang nomor satu di Peru, Garcia diserang tuduhan telah melakukan tindak korupsi dalam skandal dugaan suap di Odebrecht dan Petrobras, dua perusahaan asal Brazil senilai US$ 30 juta atau sekitar Rp 182 miliar.

Muncul pula dugaan sejumlah kontrak-kontrak kerja telah menguntungkan segelintir pihak, diantaranya menyuap politisi. Sejumlah mantan pejabat eksekutif Odebrecht saat ini bekerja sama dengan jaksa penuntut sebagai informan.

Baca: Tak Mau Ditahan, Mantan Presiden Peru Bunuh Diri

Garcia, 70 tahun, yang memiliki nama lengkap Alan García Pérez menjabat sebagai Presiden Peru selama dua periode, yakni pada 1985 - 1990 dan 2006 - 2011. García menuntaskan kuliahnya di Universitas Katolik Pontifical di Lima, Peru, dan Universitas Nasional di kota yang sama. Namun dia mengambil studi tambahan beberapa tahun di ibu kota Paris dan Madrid.

Dia kembali ke Peru pada 1976 untuk bergabung dengan Aliansi Revolusionari Amerika Populer atau APRA yang beraliran tengah-kiri. Di organisasi itu, karir politik García melesat didukung oleh gayanya yang kharismatik dan kepandaiannya berbicara di muka publik.

Dia lalu terpilih menjadi anggota kongres Peru pada 1980 dan menjadi ketua partai pada 1985, dimana pada tahun yang sama dia terpilih pula menjadi Presiden Peru. Saat menjabat pertama kali sebagai Presiden, García ketika itu baru berusia 36 tahun dan tercatat sebagai presiden termuda Peru. Dia pun dikenal dengan julukan JFK-nya Peru.

Namun kejayaan García sebagai pemimpin negara, dengan cepat berubah menjadi sebuah malapetaka. Keputusannya untuk menasionalisasi industri perbankan negara itu dan langkahnya menangguhkan pembayaran utang luar negeri yang jatuh tempo, malah membuat perekonomian Peru kacau-balau.

Ketika itu, inflasi Peru meroket hingga 7.500 persen dan terjadi kekurangan pasokan bahan-bahan pokok (sembako). Sekitar 5 juta warga Peru jatuh miskin. Kondisi diperparah dengan adanya pemberontakan oleh kelompok pemberontak Sendero Luminoso.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Terjerat Korupsi, Mantan Presiden Peru Bunuh Diri

García meninggalkan jabatannya dalam kondisi malu besar, dan diancam akan dijebloskan ke penjara untuk dakwaan korupsi. Dia lalu kabur ke Paris pada 1992.

Kendati berada di pengasingan, dukungan APRA terhadap García masih kuat. Pada 2001 setelah batas waktu tuntutan terhadapnya sudah tak berlaku lagi, dia pulang lagi ke Peru dan memimpin APRA. Secara mengejutkan, dia maju lagi menjadi dalam pencalonan Presiden Peru pada 2001, tetapi kalah dari Alejandro Toledo.

Meski kalah, kondisi ini tak membuat García mundur. Sebaliknya dia menggunakan waktu yang ada untuk menggalang dukungan dari kelompok-kelopok perempuan dan anak-anak muda Peru. Kerja kerasnya membuahkan hasil saat pada 2006, dia terpilih untuk kedua kalinya menjadi Presiden Peru dengan raihan 53 persen suara. Namun berdasarkan aturan Peru, maka García tak bisa lagi mencalonkan diri sebagai Presiden Peru pada pemilu 2011.

Kendati tak lagi menjabat menjadi orang nomor satu Peru, García masih aktif berpolitik. Hingga pada 2015, dia maju lagi dalam pencalonan presiden Peru. Namun kali ini, bintang politiknya sudah meredup. Dia kalah dan mendapat suara kurang dari 6 persen. Tak lama, dia pun dicopot dari keanggotaan APRA. Pada tahun itu, tuduhan korupsi terhadapnya kian deras.

García yang sudah punya izin sebagai penduduk tetap di Spanyol, dituduh telah menerima sejumlah keuntungan dari perusahaan raksasa bidang konstruksi Odebrecht saat dia menjabat sebagai presiden dalam periode ke dua. Pada 17 November 2018, dia sudah dilarang meninggalkan Peru selama 18 bulan ke depan.

Dia lalu meminta suaka ke Kedutaan Besar Uruguay di Peru, tetapi ditolak. Pada 17 April 2019, saat hendak diciduk polisi, García memilih bunuh diri di rumah pribadinya. Dia meninggalkan lima orang anak.

Britannica | Panji Moulana

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

1 jam lalu

Konferensi Pers di Polres Metro Jakarta Selatan, pada Senin, 29 April 2024, mengenai kasus Brigadir RA yang tewas di dalam mobil Alphard, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Polisi Ungkap Alasan Keluarga Tak Mau Jenazah Brigadir RA yang Tewas Bunuh Diri Diautopsi

Brigadir RA disebut bunuh diri dengan menembakkan senjata api HS Kaliber 9mm ke aras kepalanya saat berada di dalam mobil Alphard.


Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

1 jam lalu

Konferensi Pers di Polres Metro Jakarta Selatan, pada Senin, 29 April 2024, mengenai kasus Brigadir RA yang tewas di dalam mobil Alphard, pada Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Kompolnas Turun Tangan Selidiki Motif Bunuh Diri Brigadir RA dalam Mobil Alphard

Polisi telah menutup kasus tewasnya Brigadir RA dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang. Disebut bunuh diri.


Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

5 jam lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
Kematian Tragis Polisi: Brigadir RA Tewas Diduga Bunuh Diri dan Pembunuhan Brigadir Yosua oleh Ferdy Sambos Cs

Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi alias Brigadir RA, mengingatkan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J pada 2022.


Polisi Pastikan Tidak Ada Orang Lain di dalam Alphard Saat Brigadir RA Tembak Kepalanya

5 jam lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Polisi Pastikan Tidak Ada Orang Lain di dalam Alphard Saat Brigadir RA Tembak Kepalanya

Polisi menyatakan tidak ada orang lain di dalam Alphard saat Brigadir RA bunuh diri dengan cara menembak kepalanya.


Polisi Simpulkan Brigadir RA Tewas Karena Bunuh Diri, Kasus Dianggap Selesai dan Ditutup

8 jam lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
Polisi Simpulkan Brigadir RA Tewas Karena Bunuh Diri, Kasus Dianggap Selesai dan Ditutup

Polres Metro Jakarta Selatan menyimpulkan Brigadir RA tewas bunuh diri di dalam mobil Alphard. Kasus dianggap selesai dan ditutup.


Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

14 jam lalu

Pusat Sejarah Bukhara, di Uzbekistan. UNESCO menetapkan tempat ini sebagai situs warisan dunia pada tahun 1993. Terletak di Jlaur Sutra, Bukhara adalah contoh paling komplit kota abad pertengahan di Asia Tengah, termasuk makam Ismail Samani, dan manara masjid Poi-Kalyan dari abad ke-11. AP/Fotolia
Fakta Uzbekistan, Negara Asal Imam Bukhari yang Pernah Dicengkram Uni Soviet

Uzbekistan, tempat kelahiran Imam Bukhari, seorang periwayat hadis yang dihormati.


Top Metro : Pengadilan Bebaskan Rocky Gerung Berbicara di Forum Apa pun, Kejanggalan Kematian Brigadir RA

17 jam lalu

Rocky Gerung hadiri sidang pleidoi Haris Azhar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin, 27 November 2023. TEMPO/Desty Luthfiani.
Top Metro : Pengadilan Bebaskan Rocky Gerung Berbicara di Forum Apa pun, Kejanggalan Kematian Brigadir RA

PN Jaksel menolak gugatan perdata terhadap Rocky Gerung yang dituduh menghina Presiden Jokowi


Sosok Brigadir RA di Mata Teman Sekolah, Terbuka dan Humoris

1 hari lalu

Rekaman CCTV yang memperlihatkan Mobil Alphard yang ditunggangi Brigadir Ridhal Ali Tomi. FOTO/video/x
Sosok Brigadir RA di Mata Teman Sekolah, Terbuka dan Humoris

Kepastian tentang kematian Brigadir RA terungkap setelah keluarganya mendapatkan kiriman foto jasad polisi itu di dalam mobil Toyota Aphard.


Kejanggalan di Balik Kematian Brigadir RA, Keluarga: Dia Punya Anak Tiga Tidak Mungkin Bunuh Diri

1 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi, anggota Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Manado. Dia ditemukan tewas di dalam mobil Toyota Alphard hitam dengan kepala tertembak, di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Jakarta Selatan, Kamis, 15 April 2024. Dok. Instagram
Kejanggalan di Balik Kematian Brigadir RA, Keluarga: Dia Punya Anak Tiga Tidak Mungkin Bunuh Diri

Sepupu Brigadir RA meragukan kesimpulan polisi bahwa kerabatnya itu bunuh diri karena Ridhal dikenal sebagai orang yang periang.


Tanpa Diautopsi, Jenazah Polisi yang Diduga Bunuh Diri dalam Alphard Dimakamkan di Manado Hari Ini

1 hari lalu

Anggota Polri saat melakukan olah TKP di Mampang Prapatan, Jakarta. ANTARA/HO-Polres Metro Jaksel
Tanpa Diautopsi, Jenazah Polisi yang Diduga Bunuh Diri dalam Alphard Dimakamkan di Manado Hari Ini

Jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi, polisi yang diduga bunuh diri di dalam mobil Alphard di Mampang dimakamkan di Manado. Tidak diautopsi.