TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria di Cina timur kehilangan tiga jarinya setelah terjerat benang layang-layang yang tertiup angin kencang.
Pria itu bersama temannya, yang berusia sekitar 50 tahun, terluka ketika bermain layang-layang besar di Nantong, Provinsi Jiangsu pada Selasa, dikutip dari South China Morning Post, 13 April 2019.
Korban kehilangan tiga jari kanannya, sementara telapak tangan temannya nyaris putus oleh benang.
Baca: Bocah Ini Tewas Terjatuh Setelah Diterbangkan Layang-layang
Kecelakaan bermula ketika keduanya mau menggulung layang-layang karena melihat awan mendung.
"Saya menggulung kembali setengah benang, tetapi tiba-tiba angin kencang mulai bertiup," kata salah satu korban yang tidak diungkap identitasnya.
"Pada saat itu, benang melingkari tangan saya dan saya tidak bisa melepaskannya."
Dia mengatakan benang setebal 2 milimeter itu terasa seperti pisau tajam karena anginnya begitu kencang.
Pemindaian sinar-X menunjukkan jari-jari tangan pasien yang terputus.[AsiaWire/Mirror.co.uk]
Kedua korban langsung dikirim ke Rumah Sakit Ortopedi Nantong untuk dioperasi, di mana jari orang pertama disambungkan kembali dan telapak tangan yang lain dijahit kembali dalam operasi yang berlangsung 16 jam.
"Ketika pasien dikirim ke sini, jari-jarinya yang kedua hingga kelima terputus," kata Jin Degao, seorang ahli bedah ortopedi di rumah sakit.
Baca: Ratusan Layang-layang Penuhi Langit Inggris
"Meskipun jari ketiganya tidak terputus, hanya tulang yang terhubung, sementara semua darah, saraf dan tendon otot terputus," tambah dokter.
Mirror.co.uk melaporkan, pembedahan untuk memasang kembali jari-jari korban dan menjahit telapak tangannya yang terkoyak berlangsung selama 16 jam dari jam 3 sore waktu setempat sampai jam 7 pagi pada tanggal 10 April.
Korban benang layang-layang itu tetap dalam pemulihan dan diharapkan sebagian jari-jarinya berfungsi.