Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kekaisaran Jepang Krisis Pewaris Takhta Laki-laki

image-gnews
Kaisar Jepang Akihito, disampingi oleh Permaisuri Michiko, menyampaikan pidato kepada para warga yang berkumpul di Istana Kekaisaran untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-85 di Tokyo, Jepang, 23 Desember 2018. [REUTERS / Issei Kato]
Kaisar Jepang Akihito, disampingi oleh Permaisuri Michiko, menyampaikan pidato kepada para warga yang berkumpul di Istana Kekaisaran untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-85 di Tokyo, Jepang, 23 Desember 2018. [REUTERS / Issei Kato]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Turun takhta-nya Kaisar Jepang Akihito pada Mei mendatang memunculkan polemik baru, yakni tidak adanya pewaris laki-laki.

Silsilah Kekaisaran Jepang berdasarkan keturunan laki-laki saat ini hanya menyisakan Pangeran Hishashito, putra sang Putra Mahkota Naruhito, yang masih berusia 12 tahun.

Baca: Warga Cina Persoalkan Penamaan Kekaisaran Jepang Setelah Akihito

Sejak tahun 1947, pewaris takhta Jepang kebanyakan adalah perempuan. Tapi, di tahun yang sama, pewaris takhta perempuan tidak diatur dalam pedoman kekaisaran.

Tidak dipungkiri dari masalah ini, nantinya ada sebuah undang-undang baru yang memungkinkan seorang permaisuri diizinkan untuk memimpin.

Masyarakat Jepang tidak keberatan jika seorang permaisuri memimpin Jepang di masa mendatang, walaupun ini masih sangat lama.

Baca: Perkenalkan, Naruhito Sang Kaisar Jepang yang Baru

Dalam jajak pendapat yang digelar surat kabar lokal, pada Oktober-November tahun lalu, sebanyak 67 persen suara menginginkan adanya perubahan (amendemen) aturan mengenai pewaris takhta kekaisaran.

"Saya sangat menyayangkan ini. Hanya karena Putri Aiko seorang perempuan, mengapa kita tidak mengadopsi sistem seperti Kerajaan Inggris yang dipimpin Ratu Elizabeth II?" ujar Mizuho, warga Tokyo berusia 30 tahun.

Dari kiri: Putri Mahkota Jepang Masako, Putra Mahkota Naruhito, Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko menghadiri penampilan publik untuk perayaan Tahun Baru di Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang, 2 Januari 2017. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aturan saat ini menyebut bahwa putri-putri Kekaisaran Jepang akan kehilangan gelarnya jika menikahi non bangsawan, seperti Putri Mako, cucu Akihito yang menikahi warga biasa.

Usulan pewaris perempuan ini diyakini dari sebuah legenda berusia 250 tahun, yang berkisah tentang permaisuri pertama Jepang, Gosarumakachi yang diyakini sebagai utusan Dewi Matahari, Amaterasu.

Dengan pertimbangan tersebut, parlemen diminta untuk melakukan amandemen setelah penobatan Kaisar Naruhito 1 Mei mendatang, dengan catatan perumusan tersebut hanya dihadiri oleh legislator laki-laki.

Yuji Otabe, dosen Sejarah Jepang dari Universitas Shizouka menanggapi isu tersebut dengan mengatakan "mereka (kekaisaran) tidak ingin merasakan tekanan yang sama".

Baca: 4 Calon Nama Kekasiran Jepang Sebelum Nama Reiwa Terpilih

Keraguan Jepang terhadap kepemimpinan permaisuri bermula saat Putri Masako yang saat itu masih bertugas sebagai diplomat sakit berkepanjangan akibat tidak beradaptasi dengan baik dalam tradisi kekaisaran yang berpengaruh terhadap rendahnya keturunan laki-laki.

Peneliti keluarga kaisar, Hideo Tsuboi, mengatakan Kekaisaran Jepang dan Kerajaan Inggris sangatlah berbeda, sehingga menyebabkan sang permaisuri depresi.

"Kerajaan Inggris membolehkan keturunan perempuan memimpin takhta kerajaan, mungkin inilah yang membuat sang permaisuri tertekan," ujar peneliti Kekaisaran Jepang tersebut.

PANJI MOULANA | JAPAN TODAY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

3 jam lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman


Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

15 jam lalu

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU) yang berada di Kota Koga, Prefektur Ibaraki, Jepang, pada Jumat 3 Mei 2024. Kedubes RI di Jepang
Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Kansai International Airport merupakan bandara pertama di Jepang yang dibangun di tengah laut di atas pulau buatan. Bandara Kansai sengaja dibangun jauh dari pemukiman untuk menghindari dampak kerusakan lingkungan yang akan timbul akibat aktivitas bandara, seperti polusi udara. jnto.org.au
Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara Internasional Kansai, masuk diurutan ketujuh bandara terbaik di Asia. businessinsider.com
Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.


Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Fuki Yamada berselebrasi usai mencetak gol Jepang ke gawang Uzbekistan di final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.


Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

2 hari lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, umumkan pensiun. Instageam
Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.


Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

2 hari lalu

Pelatih Jepang Go Oiwa dan pelatih Uzbekistan Timur Kapadze menjelang final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?


Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

2 hari lalu

Timnas Jepang AFC U23 2024 di Qatar. (AFP/KARIM JAAFAR)
Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.