Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jatuh Bangun Theresa May Buat Kesepakatan Brexit

image-gnews
PM Inggris Theresa May saat membuat pidato Brexit di Italia pada 22 September 2018. [REUTERS]
PM Inggris Theresa May saat membuat pidato Brexit di Italia pada 22 September 2018. [REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Theresa May memimpin rapat kabinet hingga berjam-jam pada Selasa, 2 April 2019, dalam upaya mencari sebuah jalan keluar bagi Inggris dari Uni Eropa atau Brexit. May saat ini berada dalam tekanan apakah akan meninggalkan Uni Eropa tanpa sebuah kesepakatan atau melakukan pemilu.

“Dalam beberapa hari terakhir kami tidak membuat rencana atas kemungkinan tanpa kesepakatan (no-deal). Kita masih bisa berharap menghindari Brexit tanpa kesepakatan,” kata Kepala Negosiator Brexit untuk Uni Eropa, Michel Barnier, seperti dikutip dari reuters.com, Selasa, 2 April 2019.

Baca: DPR Inggris Bakal Bahas lagi Proposal Brexit 1 April

Para pengunjuk rasa membentangkan spanduk di Jembatan Westminster sebelum demonstrasi anti-Brexit, di London pusat, Inggris, Sabtu, 20 Oktober 2018. REUTERS/Simon Dawson

Menurut Barnier, Inggris masih bisa menerima negosiasi yang buntu mengingat itu adalah satu-satunya cara bagi Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa lewat jalan yang sepatutnya. Jika Perdana Menteri May tidak mendapat pengesahan dari parlemen untuk kesepakatan Brexit yang sudah disusunnya, maka May memiliki tiga pilihan, pertama angkat kaki Uni Eropa tanpa kesepakatan apa pun. Kedua menyerukan agar dilakukannya pemilu atau terakhir meminta perpanjangan waktu kepada Uni Eropa untuk negosiasi kesepakatan Brexit dengan lebih banyak pendekatan kepada Uni Eropa.

Baca: Kesepakatan Brexit Buntu, Perdana Menteri Inggris Makin Ditekan   

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Saya berharap kami masih bisa menemukan sebuah solusi. Parlemen Inggris sendiri telah mengatakan tidak ingin mengacaukan Brexit,” kata Kanselir Jerman, Angela Merkel. 

Inggris saat ini dihadapkan pada krisis politik yang berlangsung hampir tiga tahun sejak referendum Brexit dilakukan. Sampai 2 April 2019 masih belum jelas bagaimana cara sepatutnya Inggris bercerai dari Uni Eropa dan kapan waktu yang pasti untuk angkat kaki atau mungkinkah Inggris tidak akan pernah bisa meninggalkan Uni Eropa, sebuah organisasi terbesar di Benua Biru. 

Inggris menjadi anggota Uni Eropa pada 1973 dan negara itu melakukan referendum untuk meninggalkan organisasi itu pada Juni 2016 atau yang populer disebut Brexit. Referendum dilakukan setelah Inggris menemukan banyak pertentangan pandangan dengan Uni Eropa. Namun proses perceraian ini nyatanya sungguh rumit, khususnya menyusun kesepakatan soal kerja sama ekonomi dan wilayah perbatasan.                

Rumusan kesepakatan Brexit yang disusun oleh May sudah tiga kali ditolak oleh parlemen Inggris. Kabinet Inggris saat ini terbelah gara-gara Brexit dan tindakan Perdana Menteri May berisiko mencabik-cabik partainya, yakni Partai Konservatif.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

1 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

2 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar


BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

3 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

9 hari lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

9 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

10 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

11 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

12 hari lalu

Petugas polisi berdiri selama protes yang oleh penyelenggara disebut sebagai
Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

12 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.