TEMPO.CO, Jakarta - Setelah menjabat hampir 30 tahun, Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev mengundurkan diri, namun akan tetap menjadi ketua partai berkuasa dan ketua Dewan Keamanan Nasional yang berpengaruh.
"Saya telah memutuskan untuk mengakhiri tugas saya sebagai presiden," kata Nazarbayev dalam pidato yang disiarkan televisi kepada negara itu pada 19 Maret, berbicara beberapa jam setelah kantor kepresidenan mengatakan ia akan membuat pengumuman penting.
"Tahun ini saya akan memegang jabatan tertinggi selama 30 tahun," kata Nazarbayev, 78 tahun, yang telah memimpin negara kaya energi sejak runtuhnya Soviet tahun 1991.
Baca: Presiden Kazakhstan Mundur Setelah 30 Tahun Berkuasa, Kenapa?
"Orang-orang memberi saya kesempatan untuk menjadi presiden pertama Kazakhstan yang merdeka," katanya, dikutip dari Radia Free Europe/Radio Liberty, 20 Maret 2019.
Nazarbayev mengindikasikan bahwa ketua majelis tinggi parlemen, Qasym-Zhomart Toqaev, akan bertindak sebagai presiden sementara untuk sisa masa jabatannya, sesuai dengan konstitusi.
Toqaev akan dilantik pada 20 Maret, dan pemilihan presiden berikutnya akan digelar pada 2020.
Meski mengundurkan diri, Nazarbayev menunjukkan bahwa dia telah memperoleh status elbasy atau pemimpin bangsa, sebuah gelar yang dianugerahkan kepadanya oleh parlemen pada 2010.
"Saya tetap menjadi ketua Dewan Keamanan, yang telah diberi wewenang serius," katanya. Dia menyatakan tetap sebagai ketua partai Nur Otan dan sebagai anggota Dewan Konstitusi Kazakhstan.
Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev secara mengejutkan menyatakan mundur dari jabatannya setelah 30 tahun memimpin negara itu. Sumber: id.wikipedia.org
Menurut pakar Nazarbayev tetap akan berpengaruh terhadap pemerintahan Kazakhstan meski tidak menjabat sebagai presiden.
"Saya pikir kita berada di tengah-tengah transisi yang mungkin akan memakan waktu satu tahun atau lebih," kata Paul Goble, seorang analis Rusia dan pasca-Soviet.
Erica Marat, seorang profesor di Washington National Defense University yakin, kehadiran Nazarbayev akan terasa di Kazakhstan selama beberapa waktu.
Baca: Begini Cara Presiden Kazakhstan Tekan Dominasi Bahasa Rusia
"Dia akan tetap menjadi tokoh politik sentral sampai akhir masa hidupnya. Pemujaannya kemungkinan akan hidup selama beberapa dekade," tutur Marat.
Sebagai ketum partai Nur Otan, Nazarbayev kemungkinan akan memilih kandidat partai itu untuk pemilihan presiden tahun depan.
Sementara posisi Nursultan Nazarbayev sebagai kepala Dewan Keamanan, yang ia sebut dalam pidato pengunduran dirinya memiliki kewenangan penting, akan memungkinkannya untuk mengendalikan kebijakan luar negeri Kazakhstan.