TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan Demokratik Suriah atau SDF pada Selasa, 19 Maret 2019, mengklaim telah menahan 157 militan berstatus warga negara asing saat mengepung basis pertahanan Islamic State atau ISIS di wilayah timur Suriah.
“Unit-unit kami telah memantau sebuah kelompok teroris, membuntuti dan menahan 157 teroris dengan peralatan militer komplit,” tulis SDF dalam pernyataan mereka.
Baca: Hamil 9 Bulan, Remaja ISIS Ingin Pulang ke Inggris
Baghouz diyakini wilayah terakhir pertahanan ISIS yang dikuasai militan itu pada 2014. Baghouz secara geografis diapit oleh sungai dan sebuah lembah di perbatasan Suriah – Irak. Pada malam hari, kota Baghouz sering dihujani tembakan peluru dan serangan udara.
“Sebagian besar militan yang kami tangkap adalah warga negara asing,” kata Mustafa Bali, Juru bicara SDF.
Asap yang diakibatkan dari serangan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di benteng terakhir ISIS di desa Baghouz, provinsi Deir Al Zor, Suriah, 18 Maret 2019. Pasukan SDF yang didukung AS telah berusaha mengusir para sisa-sisa kekuatan ISIS dari pertahanan gurun mereka di desa Baghouz. REUTERS/Stringer
Baca: Kekalahan Semakin Dekat, Ratusan Anggota ISIS Menyerah ke SDF
SDF tidak menjelaskan kapan penahanan lebih dari seratus militan warga negara asing itu dilakukan. SDF dan pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat hanya kompak mengatakan militan-militan ISIS yang bersembunyi di kota Baghouz adalah militan paling sulit ditaklukkan.
Dalam dua bulan terakhir, lebih dari 60 ribu orang keluar dari kota Baghouz, dimana separuh dari jumlah tersebut adalah militan ISIS yang menyerahkan diri. Kendati Baghouz hampir dikuasai SDF, analis politik dari negara-negara barat mengatakan ISIS masih akan menjadi sebuah ancaman.
Saat ini, tak ada yang tahu berapa banyak militan ISIS yang masih bertahan di Baghouz. Gambar yang diterima Reuters pada Senin, 18 Maret 2019, memperlihatkan sejumlah ledakan sangat besar terjadi di Baghouz dengan asap membumbung tinggi dan suara tembakan berseliweran.