TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperlihatkan sikap melunak menjelang pertemuan keduanya dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Bagi Trump, selama Pyongyang tidak melakukan uji coba senjatanya, maka bukan perkara untuknya.
Dikutip dari reuters.com, Senin, 25 Februari 2019, Trump mengatakan pada pertemuan kedua ini pihaknya tidak tergesa-gesa untuk mengunci sebuah kesepakatan nuklir dengan Kim Jong Un. Dia pun telah melihat sebuah perkembangan yang sangat bagus dari pertemuan pertama yang dilakukan pada 12 Juni 2018.
“Saya tidak akan tergesa-gesa. Saya tidak suka memburu-buru siapa pun. Saya cuma tidak mau ada uji coba senjata. Selama tidak ada uji coba senjata, saya baik-baik saja,” kata Trump.
Baca: Salon di Hanoi Gratiskan Potong Rambut ala Trump dan Kim Jong Un
Korea Utara terakhir kali melakukan uji coba pada senjata nuklir pada September 2017. Uji coba itu adalah yang keenam kali dilakukan Pyongyang. Sedangkan uji coba senjata rudal balistik lintas benua dilakukan pada November 2017.
Baca: Naik Kereta Sejauh 4.500 Km, Kim Jong Un Temui Trump di Vietnam
Pemerintahan Trump telah menekan Korea Utara agar menghentikan program pengembangan senjata nuklirnya, yang menggabungkan dengan kemampuan rudalnya. Diantara tekanan yang diberikan adalah penjatuhan sanksi ekonomi.
Namun dalam beberapa hari terakhir, Trump telah memberikan sinyalemen untuk mengambil sikap melunak. Dia mengatakan siap menghapuskan sanksi-sanksi pada Korea Utara jika ada kemajuan yang signifikan dalam upaya denuklirisasi.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Amerika Serikat telah meminta nasehat dari Rusia dalam mengatasi isu dengan Korea Utara ini. Sayangnya, Lavrov menyebut tidak ada solusi cepat untuk meredakan ketegangan di Semenanjung Korea.
Pertemuan kedua Trump dan Kim Jong Un akan dilakukan pada Rabu dan Kamis, 28 Februari 2019 di kota Hanoi, Vietnam. Pertemuan ini digelar delapan bulan setelah pertemuan pertama keduanya diselenggarakan di Singapura.