Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Serangan Udara Australia di Mosul Diduga Tewaskan 18 Warga Sipil

image-gnews
Seorang pria berjalan di antara toko-toko yang hancur di Kota Tua Mosul, Irak, 14 November 2017. Kerusakan akibat pendudukan ISIS setara dengan beberapa pertempuran terburuk di dunia dalam Perang Dunia II. AP
Seorang pria berjalan di antara toko-toko yang hancur di Kota Tua Mosul, Irak, 14 November 2017. Kerusakan akibat pendudukan ISIS setara dengan beberapa pertempuran terburuk di dunia dalam Perang Dunia II. AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Serangan udara yang dilakukan Australia di kota Mosul, Irak, pada dua tahun lalu diduga telah menewaskan sekitar 18 warga sipil. Hal itu terungkap saat dilakukan sebuah investigasi internal.

Dikutip dari english.alarabiya.net, Sabtu, 2 Februari 2019, Angkatan Bersenjata Australia bergabung dengan koalisi untuk menumpas kelompok radikal Islamic State atau ISIS. Serangan udara yang dilakukan Australia pada 13 Juni 2017, diduga kuat telah menyebabkan kerugian pada warga sipil Irak, yakni sekitar 18 orang tewas.

Baca: Mosul Tak Lagi Ramah untuk Orang Kristen

"Hasil investigasi bersama menilai ada sekitar enam sampai 18 warga sipil Irak yang mungkin terbunuh dalam serangan di al-Shafaar, sebuah wilayah yang bersebelahan dengan kota Mosul," tulis Angkatan Bersenjata Australia.

Angkatan Udara Australia belum bisa memastikan secara tegas jumlah korban tewas atau apakah mereka yang tewas itu benar-benar korban dari serangan udara Australia atau dari serangan negara lain.

Sejumlah bangunan dan toko yang hancur dilihat dari atas udara di Kota Tua Mosul, Irak. Biaya pembangunan kota kembali hampir tak terhitung. AP

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Irak Lanjutkan Gempuran ke Mosul

Mosul adalah kota terbesar kedua di Irak yang telah berada di bawah pengawasan yang ketat, dimana koalisi serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat diperkirakana telah menewaskan 1.100 warga sipil Irak. Pada Agustus 2018, kampanye memerangi ISIS di kota itu sudah diakhiri.

Sejumlah kritik menyebut, koalisi serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat terlalu banyak. Walhasil kondisi ini membuat warga sipil Irak dalam kondisi bahaya. Organisasi pemantau serangan udara, Airwars mengatakan jumlah warga sipil yang menjadi korban tewas dalam koalisi serangan ini setidaknya 7.468 orang.

Mel Hupfeld, pejabat tinggi dari Angkatan Udara Australia, mengatakan serangan udara yang dilakukan pihaknya di Mosul untuk memenuhi permintaan Angkatan Bersenjata Irak dan sudah sesuai hukum konflik bersenjata. Australia juga menerapkan aturan pendekatan serta langkah-langkah agar meminimalkan risiko warga sipil menjadi korban jiwa.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

15 jam lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

1 hari lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dalam pertemuan dengan kabinet di Teheran, Iran, 8 Oktober 2023. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.


Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

2 hari lalu

Indonesia dan Australia Memperluas Kemitraan di Bidang Pajak pada Senin, 22 April 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.


Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

2 hari lalu

Pemerintah Australia pada 23 April 2024, meresmikan fase baru Program Investing in Women. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia


PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

2 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.


Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

3 hari lalu

Selama empat tahun Badan Karantina Kementerian Pertanian tidak bisa mengekspor buah manggis ke Tiongkok
Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).


4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

3 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
4 Fakta Tentang Kasus Penusukan di Sydney: Mengincar Wanita hingga Seorang Bayi Jadi Korban

Berikut fakta-fakta soal kasus penusukan di Mall Bondi Sidney pekan lalu yang menghebohkan Australia.


Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

3 hari lalu

Pelatih Australia U-23 Tony Vidmar . Foto : AFC
Kegagalan di Piala Asia U-23 2024 Tak Akan Ganggu Prospek Pemain Muda Australia

Tony Vidmar mengaku tersingkirnya Timnas Australia U-23 di Piala Asia U-23 2024 tak akan mengganggu prospek jangka panjang para pemain.


Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

3 hari lalu

Polisi memasuki Gereja Assyrian Christ The Good Shepherd  bersama seorang pendeta setelah serangan pisau terjadi saat kebaktian pada Senin malam, di Wakely, di Sydney, Australia, 17 April 2024. REUTERS/ Jaimi Joy
Massa Berkumpul di Bondi Beach Kenang Para Korban Serangan Penusukan di Mal Bondi Sydney

Setelah serangan penusukan yang merenggut 6 orang, ratusan orang berkumpul untuk mengenang para korban dengan menyalakan lilin dan menyanyikan himne


Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

3 hari lalu

CEO SpaceX dan Tesla, dan Pemilik Twitter, Elon Musk. REUTERS/Gonzalo Fuentes
Elon Musk Berdebat dengan Pemerintah Australia Soal Konten Penikaman Uskup di Sydney

Pemilik media sosial X Elon Musk menolak untuk menghapus konten media sosial tentang insiden penikaman uskup di Sydney, menentang perintah komisaris sensor Australia.