TEMPO.CO, Jakarta - Grace Meng, istri mantan Kepala Interpol Meng Hongwei, mengajukan suaka ke Prancis karena merasa hidupnya terancam. Hal itu dikonfirmasi oleh pengacara Meng pada Jumat, 18 Januari 2019 waktu setempat.
“Saya ingin pemerintah Prancis melindungi, membantu dan menolong saya dan anak-anak. Saya takut mungkin saya bisa diculik,” kata Grace dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Prancis, France Info.
Dalam situs radio itu ditulis, dalam beberapa pekan terakhir Grace merasa telah diikuti oleh sejumlah orang asing. Bukan hanya itu, dia pun menerima beberapa telepon mencurigakan dan plat nomor mobilnya sudah difoto oleh orang-orang misterius.
Baca: Kim Jong-yang Presiden Interpol yang Baru
Salah satu bukti ancaman yang diterima oleh Grace Meng, istri mantan Kepala Interpol. Sumber: edition.cnn.com
Baca: Susi Pudjiastuti: Pencuri Ikan Buron Interpol Diputus Bersalah
Suami Grace, Meng Hongwei dilaporkan hilang pada September 2018 setelah terbang ke Cina. Prancis telah menanyakan keberadaan Meng Hongwei ke Beijing dan disebutkan pemerintaha Cina telah menahannya karena dia berstatus dalam penyidikan atas dugaan telah melakukan suap. Meng Hongwei terakhir kalinya mengirim pesan pada istrinya pada 25 September lalu yang berbunyi ‘tunggu telepon saya’.
Emmanuel Marsigny, pengacara Grace mengatakan kepada Reuters kliennya telah mengajukan suaka ke Prancis tak lama setelah suaminya yang mantan Kepala Interpol menghilang. Grace saat ini sudah berada dibawah perlindungan Kepolisian Prancis.
Meng Hongwei menjabat sebagai Wakil Menteri Keamanan Publik Cina sebelum diangkat menjadi Presiden Interpol pada akhir 2016 di tengah-tengah upaya Beijing untuk bisa menduduki pos-pos kepemimpinan di organisasi-organisasi internasional. Interpol yang beranggota 192 negara adalah sebuah lembaga yang umumnya fokus memburu buronan.