Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cina dan Rusia Kembangkan Teknologi untuk Modifikasi Cuaca

image-gnews
Satelit Rusia. sciencealert.com
Satelit Rusia. sciencealert.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Cina dan Rusia bekerja sama mengerjakan proyek untuk mengubah atmosfer bumi dan bahkan memanipulasi cuaca.

Proyek diklaim oleh para pakar berpotensi digunakan oleh militer, karena bisa mengganggu komunikasi satelit yang bisa berguna untuk perang spionase, menurut laporan Daily Mail, 18 Desember 2018.

Dua negara telah melakukan beberapa eksperimen untuk mengubah komposisi kimia atmosfer di langit Eropa dan Cina berencana mengembangkan lebih jauh teknologi ini.

South China Morning Post melaporkan salah satu eksperimen meliputih wilayah luas setara setengah Inggris atau sekitar 126 ribu kilometer persegi dengan ketinggian 500 kilometer di atas langit Eropa Timur.

Baca: Cina Siap Luncurkan Stasiun Luar Angkasa pada 2022

Vasilsursk, kota kecil di Rusia, mengalami lonjakan listrik yang memiliki partikel sub-atomik bermuatan sepuluh kali lipat dibanding daerah sekitarnya.

Eksperimen ini meningkatkan temperatur gas terionisasi di atmosfer dengan suhu 100 derajat celsius lebih.

Elektron di kirim ke langit dari fasilitas di Vasilsursk yang dibangun selama Perang Dingin.

Eksperimen menghasilkan gelombang mikro sebesar 260 megawatt, daya yang cukup untuk menerangi satu kota kecil, dan mengirimnya ke ketinggian atmosfer.

Data reaksi atmosfer bumi lalu dikumpulkan oleh satelit pengawas Cina, Zhangheng-1.

Ilustrasi stasiun luar angkasa Cina [(China Manned Space Agency via www.sciencealert.com]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam laporan jurnal riset di Earth and Planetary Physics menyebut hasil eksperimen dinyatakan sukses.

Ionosfer bumi tercipta ketika sinar kosmik dari luar angkasa membuat elektron dari atom terpisah dan menciptakan ion, yakni elektron bermuatan.

Pada ketinggian atmosfer, hal ini umum terjadi dan dapat menyebabkan gelombang mikro dan gelombang radio memantulkan partikel bermuatan seperti cermin.

Proses ini memiliki dampak yang signifikan pada bagaimana sinyal radio ditransmisikan pada jarak jauh.

Ketertarikan militer pada ionosfer bukanlah hal baru. Mengubah ionosfer ke wilayah musuh dapat mengganggu atau memutus komunikasi dengan satelit, suatu keuntungan tersendiri jika terjadi perang atau spionase.

Baca: Rusia Mau Bangun Pangkalan Permanen di Permukaan Bulan

Mengubah atmosfer telah memicu ketakutan karena teknologi dapat digunakan untuk memodifikasi pola cuaca, menyebabkan bencana alam dan bahkan mengganggu fungsi otak.

Baik AS dan Uni Soviet mengembangkan situs untuk mengubah ionosfer selama Perang Dingin tetapi Cina telah melipatgandakan upaya ini dan sekarang membangunnya sendiri.

Diduga fasilitas canggih di Sanya, Hainan nantinya mampu memanipulasi ionosfer di seluruh Laut Cina Selatan.

Beberapa telah menyuarakan keprihatinan bahwa teknologi ini dapat dimanipulasi untuk memodifikasi cuaca dan menyebabkan bencana alam, meskipun sebagian besar ahli percaya ini tidak lebih dari teori konspirasi Cina dan Rusia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

12 menit lalu

Jet tempur Sukhoi Su-35 melaju di sepanjang lapangan terbang selama forum teknis militer internasional
Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 jam lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

3 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Istana Kepresiden Jakarta, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.


Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

4 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui panggilan konferensi video di Moskow, Rusia, 9 September 2022. Sputnik/Gavriil Grigorov/Pool via REUTERS/File Photo
Rusia Siap Kerjasama dengan Pemerintahan Baru Indonesia, Begini Hubungan Baik Kedua Negara Sejak Zaman Uni Soviet

Pemerintah Rusia menyambut presiden baru Indonesia. Siap lanjutkan kerja sama.


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 jam lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

12 jam lalu

Kereta berkecepatan tinggi Whoosh yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. (ANTARA/Fitra Ashari)
KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

13 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

1 hari lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

1 hari lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.