Rusia mencaplok Crimea pada 2014 setelah "pasukan tanpa seragam" menduduki infrastruktur penting, termasuk pangkalan militer Ukraina, sementara pasukan Ukraina memasang sedikit perlawanan dan mundur. Hanya beberapa tahun kemudian, Presiden Rusia Vladimir Putin secara terbuka mengakui pasukan tersebut adalah pasukan Rusia.
Aktivis di Ukraina timur yang didukung oleh Rusia, mengambil alih kota dan menurunkan bendera Ukraina. Para pemimpin separatis di kota-kota Donetsk dan Luhansk menyelenggarakan pemilihan mendukung gerakan untuk melepaskan diri dari Ukraina.
Kekerasan sporadis tumbuh menjadi konflik besar pada Mei 2014, ketika Ukraina meluncurkan serangan udara di bandara Donetsk yang dikuasai oleh pejuang Chechnya Rusia.
Seorang tentara memberikan instruksi pada remaja yang mengikuti latihan menembak dalam pelatihan militer dasar di dekat kota Donetsk yang dikuasai pemberontak, Ukraina 30 Mei 2018. REUTERS/Alexander Ermochenko
Lebih dari 10.000 orang telah tewas dan lebih dari 1 juta orang mengungsi, dengan sebagian besar wilayah timur masih di bawah kendali separatis.
Kremlin tidak pernah mengakui perannya dan menyebutnya sebagai konflik sipil, tetapi banyak bukti menunjukkan Rusia telah mengirim sejumlah besar pasukan dan penasihat serta senjata kepada para pemberontak.
Baca: Presiden Ukraina Tuding Putin Bakal Caplok Negaranya
Ukraina menandatangani perjanjian perdamaian dengan separatis pada tahun 2015, menyerukan penyelesaian gencatan senjata dan politik di timur. Meskipun kesepakatan bisa membantu mengurangi intensitas pertempuran, tapi kesepakatan tidak menghasilkan apa pun untuk menyelesaikan kebuntuan politik di kawasan itu.
3. ESKALASI DI LAUT
Episode terakhir dari ketegangan yang meningkat terjadi pada Minggu 25 November di Selat Kerch, yang menghubungkan Laut Azov dan Laut Hitam dari tepi timur Semenanjung crimea.
Baca: Rusia Aktifkan Batalion S-400 di Perbatasan, Ukraina Cemas
Rusia telah membangun jembatan panjang yang membentang selat dan menghubungkan semenanjung dengan daratannya. Pada Maret, Ukraina menahan kapal penangkap ikan yang berlayar dari Crimea, dan Rusia meningkatkan aktivitas militernya di daerah itu, memeriksa semua kapal yang berlayar menuju atau dari pelabuhan Ukraina, yang mengganggu perdagangan. Ukraina telah memprotes, menyebut aksi ini sebagai "blokade ekonomi" yang mempengaruhi pelabuhannya di timur industri.
Kapal penjaga pantai Rusia menahan tiga kapal Ukraina di Selat Kerch, Laut Azov, yang terletak dekat Crimea, pada Ahad, 25 November 2018.
Ukraina mengatakan dua kapal perang angkatan lautnya dan sebuah kapal tunda ditembakkan dan disita oleh penjaga pantai Rusia di selat sempit. Rusia mengatakan kapal-kapal Ukraina itu melanggar perairan teritorialnya. Kedua pihak saling menyalahkan atas insiden ini.
4. KONFLIK ANTAR-GEREJA