TEMPO.CO, Jakarta - Seorang mantan karyawan di sebuah perusahaan hiburan di Jepang menggugat atasannya setelah mengalami luka bakar serius di wajahnya. Luka tersebut muncul karena wajahnya didorong ke sebuah mangkok sup yang sedang mendidih dalam sebuah pesta akhir tahun perusahaan.
Dikutip dari asiaone.com, Jumat, 23 November 2018, insiden ini terjadi pada Desember 2015, ketika korban berusia 23 tahun. Namun menjadi sorotan media secara luas ketika korban memasukkan gugatan hukum atas tindakan perundungan yang dilakukan mantan bosnya pada pekan ini.
Masih belum diketahui mengapa korban mengambil langkah hukum setelah kejadian itu lewat tiga tahun.
Baca: Remaja Korban Perundungan di Inggris Bunuh Diri
Rekaman sebuah video yang diunggah ke YouTube oleh Daily Shincho memperlihatkan bagaimana perundungan itu terjadi. Wajah korban dipaksa dicelupkan ke dalam sebuah mangkuk berisi sup yang sedang mendidih oleh atasannya yang berusia 25 tahun. Bukannya menyelamatkan korban, rekan-rekan korban malah bersorak-sorai. Seorang rekannya bahkan terlihat terus memasak bahan makanan lain di mangkuk sup yang sama.
Baca: Facebook Bikin Fitur Anti-Perundungan, Bagaimana Cara Kerjanya?
"Ada klien-klien kita di sini, buat ini semakin seru," kata atasan korban, sebelum memaksa memasukkan lagi wajah korban ke dalam mangkuk berisi sup mendidih untuk kedua kalinya. Kali ini, dorongannya sangat kuat hingga membuat mangkuk itu terjatuh dari kompor.
Dalam wawancara dengan Weekly Shincho, atasan korban mengklaim insiden itu hanya sebuah guyonan. Namun korban mengklaim terus-menerus mengalami perundungan di tempat kerjanya itu hingga membuatnya mengalami tekanan emosi dan stres sejak insiden itu. Luka bakar di wajahnya membutuhkan waktu hingga satu bulan untuk disembuhkan.
Rekaman video itu dengan cepat viral di YouTube dan Weibo, sebuah media sosial di Cina. Banyak netizen mengutuk tindakan perundungan itu dan memberikan dukungan kepada korban agar membawa pelaku ke pengadilan.
Insiden itu juga telah menjadi perhatian sebuah riset yang dilakukan Kementerian Kesehatan, Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Jepang, mengenai naiknya angka perundungan dengan kekerasan yang dilakukan oleh orang-orang dengan jabatan lebih tinggi di tempat kerja.