TEMPO.CO, Jakarta - Presiden AS Donald Trump beserta para pemimpin Eropa memaksa Arab Saudi untuk jawaban lebih lanjut tentang Jamal Khashoggi setelah Arab Saudi mengubah pernyataannya soal kematian Khashoggi.
Sebelumnya pada Sabtu 20 Oktober, dilaporkan Reuters 22 Oktober 2018, Arab Saudi mengatakan Jamal Khashoggi tewas dalam perkelahian di dalam gedung konsulat Arab Saudi.
Baca: Turki Pertanyakan Penjelasan Arab Saudi Soal Jamal Khashoggi
Riyadh tidak memberikan bukti yang mendukung atas klaimnya dan tidak menyebutkan apa yang terjadi pada tubuh Khashoggi dan di mana mayatnya.
Ketika Arab Saudi menghadapi kekhawatiran skeptisisme internasional atas ceritanya, seorang pejabat senior Saudi menyebarkan cerita baru.
15 anggota tim pembunuh jurnalis kawakan Arab Saudi, Jamal Khashoggi.[DAILY SABAH]
Pejabat senior menyebut 15 orang Arab Saudi yang dikirim untuk menculik dan membius Khashoggi, telah membunuhnya ketika dia melawan. Seorang anggota tim kemudian mengenakan pakaian Jamal Khashoggi untuk membuatnya seolah-olah dia meninggalkan konsulat Arab Saudi.
Namun Jerman menyebut penjelasan itu kurang memuaskan. Lebih lanjut, Jerman mulai mempertanyakan penjualan senjata ke Arab Saudi.
Baca: Arab Saudi Akui Kirim 15 Orang untuk Bawa Jamal Khashoggi Pulang
Sementara Prancis dan Uni Eropa mendesak penyelidikan mendalam untuk mencari tahu apa yang terjadi pada kolumnis Washington Post setelah ia memasuki konsulat pada 2 Oktober untuk mengurus dokumen perceraian. Donald Trump sendiri tidak puas dengan pernyataan Saudi.
"Tidak, saya tidak puas sampai kami menemukan jawabannya. Tapi itu adalah langkah pertama yang besar, itu adalah langkah pertama yang baik. Tapi saya ingin mendapatkan jawabannya," kata Trump.
Presiden Donald Trump bersama dengan Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, 20 Maret 2018. REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian menyerukan penyelidikan penuh atas pembunuhan itu dan Kanselir Jerman Angela Merkel, dalam pernyataan bersama dengan menteri luar negerinya, mengatakan bahwa pengakuan Saudi tidak cukup.
Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas juga mempertanyakan penjualan senjata ke Arab Saudi.
Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland mengatakan penjelasan Riyadh tidak memiliki konsistensi dan kredibilitas.
Baca: Ini Peran 15 Terduga Pembunuh Sadis Jamal Khashoggi
Dalam wawancara dengan Washington Post, Trump mengatakan bahwa "jelas ada penipuan, dan ada kebohongan".
Komentar Trump tentang insiden Khashoggi dalam beberapa hari terakhir, mengancam Arab Saudi dengan konsekuensi dan sanksi ekonomi. Meskipun sebelumnya Trump menyebut pernyataan Saudi tentang apa yang terjadi pada Khashoggi dapat dipercaya.
Baca: Tunangan Unggah Video Kenangan, Ini Ucapan Terakhir Khashoggi
Para pejabat Turki mencurigai Khashoggi, warga negara Saudi dan AS, tewas di dalam konsulat oleh tim Saudi dan tubuhnya dimutilasi.
Kasus Jamal Khashoggi telah menyebabkan kemarahan internasional dan merusak hubungan politik dan bisnis antara Arab Saudi dengan negara-negara Eropa.