Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Taiwan Bakal Gelar Parade Kemerdekaan untuk Lawan Cina

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Seorang pejabat militer senior Angkatan Udara Taiwan (Republic of China Air Force atau RoCAF) menyebutkan bahwa program modernisasi ini membuat F-16 Taiwan dapat menghadapi pesawat siluman Cina J-20, pesawat generasi kelima yang sedang dikembangkan oleh Chengdu Aerospace Corporation.  Taiwan China air force
Seorang pejabat militer senior Angkatan Udara Taiwan (Republic of China Air Force atau RoCAF) menyebutkan bahwa program modernisasi ini membuat F-16 Taiwan dapat menghadapi pesawat siluman Cina J-20, pesawat generasi kelima yang sedang dikembangkan oleh Chengdu Aerospace Corporation. Taiwan China air force
Iklan

TEMPO.CO, Taipei – Perayaan Hari Kemerdekaan Taiwan bakal digelar secara besar-besaran dengan aksi parade di jalan pada Sabtu, 20 Oktober 2018.

Baca:

 

Aksi ini bakal menjadi penolakan terhadap upaya Beijing untuk menjadikan Taiwan sebagai salah satu provinsinya. Sekitar 100 ribu warga diharapkan bakal turun ke jalan mendukung aksi pro-kemerdekaan ini.

“Setiap orang Taiwan harus menentukan masa depan negara ini. Itu harus diputuskan oleh sekitar 24 juta warga Taiwan bukan oleh Cina atau Xi Jinping,” kata Kuo Pei-horng, yang menjadi pimpinan aliansi pro kemerdekaan.

Baca:

 

Perayaan kemerdekaan ini digerakkan oleh Formosa Alliance, yang disponsori oleh dua bekas Presiden pendukung kemerdekaan yaitu Lee Teng-hui dan Chen Shui-bian.

Perayaan di jalan ini juga akan meminta publik agar menyetujui pernyataan kemerdekaan formal dari Cina, yang masih menjadi pro dan kontra di negeri pulau itu.

Acara long-march Hari Kemerdekaan ini berpotensi menjadi aksi protes akbar, yang menyerukan kemerdekaan Taiwan secara penuh dari Cina sejak menjadi negara demokrasi sekitar 20 tahun lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca:

 

Hingga kini, para pemimpin Cina masih bermimpi untuk menyatukan Taiwan sebagai bagian dari daratan Cina meskipun kedua negara terpisah dengan sistem politik yang bertolak belakang sejak 1949. Cina berbasis sistem demokrasi terpimpin yang Presiden dan Partai Komunis. Sedangkan Taiwan berbasis demokrasi pilihan rakyat.

Kendaraan militer Taiwan M56 mengeluarkan asap saat latihan militer Han Kuang, yang mensimulasikan Tentara Pembebasan Rakyat Cina (PLA) yang menyerang pulau itu, di Pangkalan Udara Ching Chuan Kang, Taichung, Taiwan, Kamis, 7 Juni 2018. REUTERS/Tyrone Siu

Taiwan memiliki mata uang sendiri, sistem hukum dan politik, meskipun belum pernah menyatakan merdeka secara formal dari Cina.

Pemimpin komunis Cina mengatakan akan merespon dengan kekuatan jika Taiwan melanjutkan jalur menuju kemerdekaan penuh. Otoritas Cina meminta Formosa Alliance tidak melanjutkan kegiatannya untuk merdeka.

Baca:

 

Belakangan Taiwan semakin mendekat ke Amerika Serikat dan mendapat suplai sejumlah senjata canggih untuk mempertahankan diri. Misalnya, AS menyuplai berbagai komponen senjata kapal selam canggih untuk Angkatan Laut Taiwan. Business Insider juga melansir AS menjual jet tempur F-35. Menhan Taiwan Yen Teh-fa  memuji kemampuan jet tempur ini untuk tebang dan mendarat secara vertikal.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

6 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

10 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

11 jam lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media


Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

12 jam lalu

Pengolahan bijih nikel di smelter feronikel PT Antam Tbk di Kolaka, Sulawesi Tenggara. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

16 jam lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

19 jam lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters. REUTERS
Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".


Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

1 hari lalu

Tzuyu TWICE (kedua dari kanan) menghadiri jumpa pers peluncuran produk kecantikan di Jakarta, Sabtu, 3 Mei 2024. Tempo/Yunia Pratiwi
Mampir ke Jakarta Tzuyu TWICE Bagi Makna Kecantikan hingga Pose di Jalur Evakuasi

Tzuyu membagikan beberapa momen saat di Jakarta


Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

1 hari lalu

Salah satu destinasi wisata di Hualien, Taiwan (Pixabay)
Taiwan Beri Subsidi untuk Turis yang Traveling ke Kota Bekas Gempa Hualien dan Taitung

Wisatawan yang melakukan tur mandiri di Hualien dan Taitung Taiwan dapat menerima subsidi hingga Rp 494 ribu.


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.