TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina berencana membangun sebuah terowongan kereta bawah laut untuk menghubungkan Cina daratan dengan Taiwan.
Dilansir dari Russia Today, 13 Agustus 2018, proyek kereta akan melalui bagian bawah laut sepanjang 135 kilometer melalui terowongan dengan kecepatan 250 kilometer per jam pada 2030 dari Cina ke Taiwan.
Baca: Presiden Tsai: Tak Satu Pun Dapat Menghapus Keberadaan Taiwan
Megaproyek itu akan digali di bawah lautan pada kedalaman 200 meter. Untuk mendapatkan pasokan udara segar yang cukup di terowongan, para insinyur Cina berencana untuk mengangkat dua pulau buatan di tengah jalur terowongan untuk memompa udara ke dalam tabung.
Pulau Pingtan adalah tempat terdekat Cina dengan Taiwan dan merupakan titik awal yang dipilih dari proyek multi-miliar yuan. Ide membangun terowongan pertama kali diusulkan pada tahun 1996 [Dailymail.co.uk]
Menurut rencana, kereta akan melakukan perjalanan dari kabupaten Pingtan provinsi Fuzhou dan tiba di kota Hsinchu, barat daya Taipei, dalam waktu 32 menit. Pemerintah Cina terinspirasi oleh terowongan yang menghubungkan Inggris dan Perancis. Proyek 50.5 kilometer, yang dipuji sebagai karya konstruksi terbaik, dan rupanya Cina ingin menyaingi proyek itu.
Baca: 5 Masjid Top di Cina
Terowongan Cina akan sepertiga lebih luas dibandingkan terowongan Inggris-Prancis, dan memungkinkan kereta api melaju dengan kecepatan yang lebih tinggi dan muatan yang lebih berat.
Dilansir dari Dailymail, anggaran awal proyek sebesar 12 miliar yuan atau Rp 25 triliun untuk lintasan Pingtan-Fuqing di Fuzhou dan saat ini sedang dalam penilaian. Setelah direalisasikan, terowongan jalan bisa membuka jalan untuk peluncuran resmi konstruksi selat Taiwan.
Konsep dari terowongan yang menghubungkan Taiwan dengan Cina daratan Cina.[Handout/Asia Times]
Ide tentang terowongan Cina-Taiwan telah dipertimbangkan selama satu abad hingga dimasukkan dalam rencana lima tahun yang kemudian baru diajukan pada 2016.
Penyatuan kembali dengan Taiwan telah menjadi salah satu tujuan politik terbesar Cina. Republik Rakyat Cina tidak mengakui pulau itu sebagai negara merdeka setelah terpisah dari Cina daratan pada 1895.
Baca: Cina Tunda Bongkar Masjid Setelah Ribuan Muslim Berunjuk Rasa
Hanya 18 negara yang saat ini mengakui Taiwan. Yang paling gencar mengakui Taiwan sebagai negara adalah Vatikan. Baru-baru ini, Burkina Faso dan Republik Dominika menutup kedutaan besarnya di Taipei dan membuka kedutaan besar di Cina.