Sejak Juli
Pada Juli, AS mengenakan kenaikan tarif untuk ribuan produk dari Cina. Namun sekitar 300 produk dihapus dari daftar kenaikan tarif seperti jam tangan pintar, peralatan keamanan dan kesehatan, dan pulpen mainan anak-anak.
Trump mendesak para penasehat ekonominya untuk maju terus dan mengenakan kenaikan tarif untuk impor sebesar sekitar US$200 miliar tadi. Padahal, kedua negara sedang mengupayakan negosiasi perdagangan dimulai lagi. “Keputusan Trump ini mengancam akan kemungkinan terjadinya terobosan diplomatik dengan juru runding dari Cina,” begitu dilansir CNN.
Lewat Twitter @realdonaldtrump, Trump mengatakan kebijakan kenaikan tarif itu membuat posisi tawar AS semakin menguat. Dia mengklaim ada aliran dana masuk bernilai miliaran dolar atau puluhan triliun termasuk terciptanya lapangan pekerjaan.
“Dan kenaikan biaya nyaris tidak terlihat. Jika negara-negara tidak membuat kesepakatan yang adil dengan kami maka mereka akan terkena tarif,” cuit Trump.
Baca:
Perang Dagang Amerika Vs Cina Bakal Berlanjut, Dolar Menguat
Media CNBC melansir Trump mengumumkan pengenaan tarif baru ini pada saat pasar saham telah tutup.
“Anda akan melihat mengenai Cina hari ini tepat setelah pasar tutup. Kami akan mengumumkan sesuatu. Ini akan menjadi uang yang banyak masuk ke peti di AS,” kata Trump di Gedung Putih.
Pasca pernyataan ini, indeks S&P 500 tutup 0,55 persen mendekati titik terendah perdagangan pada sesi itu.
Secara terpisah, penasehat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow, mengatakan Trump merasa tidak puas dengan hasil pembicaraan dagang dengan Cina. Dia mengkonfirmasi Trump siap mengenakan tambahan tarif impor dari negeri Tirai Bambu.