2. Bilang Tuduhan Serangan Senjata Kimia Assad Bohong
Roger Waters menggemakan propaganda Rusia yang mengklaim bahwa White Helmets Suriah, kelompok sukarelawan medis, telah melancarkan serangan kimia yang telah mendorong serangan AS terhadap Damaskus.
Baca: Rusia Tuduh Pihak Asing Rencanakan Serangan Kimia Suriah
Roger Waters membuat tuduhan selama konser di Barcelona pada 13 April setelah mengumumkan bahwa seorang pendukung serangan AS ingin berbicara kepada orang banyak tentang serangan kimia mematikan.
Foto yang dirilis pada 20 Februari 2018 oleh kelompok Pertahanan Sipil Suriah yang dikenal dengan nama White Helmets, menunjukkan anggota kelompok Pertahanan Sipil Suriah membawa seorang pria yang terluka dalam serangan udara oleh pasukan pemerintah Suriah, di Ghouta, sebuah pinggiran kota Damaskus, Suriah. (Syrian Civil Defense White Helmets, via AP)
"White Helmets adalah organisasi palsu yang hanya ada untuk menciptakan propaganda bagi para jihadis dan teroris," kata Waters, seperti dilansir dari Alaraby.co.uk.
Komentar Roger Waters muncul sehari setelah serangan pimpinan AS menghantam Suriah sebagai pembalasan atas dugaan penggunaan senjata kimia oleh rezim di kota Douma.
3. Mendukung Rusia dalam Kasus Skripal
Dalam sebuah wawancara dengan koran Rusia, Izvestiya, Roger Waters mengatakan kasus percobaan pembunuhan Skripal sebagai "omong kosong".
"Bahwa serangan terhadap Skripal itu omong kosong jelas bagi seseorang dengan setengah otak. Tetapi beberapa bahkan tidak memiliki setengahnya, itu sebabnya mereka percaya pada hal yang tidak masuk akal ini," kata Waters.
Baca: Penyerangan Skripal, Amerika Serikat Akan Embargo Rusia
Kasus Skripal terjadi di Salisbury, Inggris pada awal Maret, ketika mantan perwira intelijen Rusia Sergei Skripal dan putrinya terpapar agen saraf yang dikenal sebagai "Novichok".
Manten intelijen Rusia dan Inggris, Sergei Skripal sekarat terkena zat tak dikenal di Inggris [Independent.co.uk/AP]
Inggris menuduh Rusia terlibat dalam serangan itu, yang telah berulang kali dibantah Rusia. Meskipun tidak ada bukti yang diberikan bahwa Rusia berada di belakang keracunan Skripal, Inggris mengusir 23 diplomat Rusia, mendorong Rusia mengambil tindakan pembalasan yang serupa, menutup British Council dan menutup Konsulat Inggris di Saint Petersburg.