2. Serangan Bom Bunuh Diri ISIS Saat Kampanye Pemilu Pakistan
Serangan ISIS di Mastung, Pakistan. 13 Juli 2018. [standard.co.uk]
Serangan paling berdarah di Pakistan yang menargetkan acara kampanye pemilu terjadi pada 13 Juli 2018.
Jumlah korban 149 jiwa dan 189 orang lainnya terluka dalam serangan bom bunuh diri di distrik Mastung di provinsi Balochistan, Pakistan, seperti dilansir dari Aljazeera, 21 Agustus 2018.
Seorang pembom bunuh diri meledakkan bom pada sebuah rapat umum pemilihan Balochistan Awami Party (BAP) di kota barat daya Drigarh, sekitar 35 kilometer di selatan ibukota provinsi Quetta, pada Jumat sore 13 Juli.
Pemimpin BAP Siraj Raisani, yang mencalonkan diri sebagai wakil majelis provinsi dalam pemilihan umum Pakistan 25 Juli, tewas dalam ledakan di kerumunan massa. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
3. Wartawan Tewas Dalam Teror ISIS di Afganistan.
Sejumlah Jurnalis Afghanistan dan warga lainnya terluka usai terjadinya aksi ledakan bom bunuh diri di Kabul, Afghanistan 30 April 2018. Ledakan tersebut terjadi di daerah Shashdarak dekat dengan gedung dinas intelijen NDS. REUTERS/Omar Sobhani
Sepuluh wartawan tewas di Afganistan pada hari Senin 30 April, termasuk sembilan wartawan dan fotografer yang tewas dalam serangan bom bunuh diri di ibukota Kabul dan seorang wartawan yang bekerja untuk layanan bahasa Afganistan BBC yang ditembak mati di kota timur dari Khost.
Serangan ini adalah yang paling mematikan bagi media di Afganistan sejak kampanye militer pimpinan AS menggulingkan rezim garis keras Islami pada 2001.
Dikutip dari Reuters, 21 Agustus 2018, serangan bom terjadi di Kabul dan wartawan yang meliput ledakan bom pada jam sibuk pagi hari sedang berdiri berkelompok di dekat lokasi ledakan ketika pembom bunuh diri meledakkan diri, menewaskan tujuh orang dan melukai beberapa orang, dua di antaranya kemudian meninggal karena luka.
Pembom tampak sengaja menargetkan wartawan, memberikan kartu pers kepada polisi sebelum bergabung dengan kerumunan media yang berdiri di dekat lokasi ledakan pertama.
Secara keseluruhan, 26 orang tewas dalam dua ledakan Kabul, yang diklaim oleh ISIS.
Di antara yang tewas adalah Shah Marai, fotografer kepala veteran untuk Agence France-Presse (AFP) di Afganistan, yang telah bekerja untuk media tersebut selama 22 tahun. Wartawan lain yang menjadi korban adalah Maharam Durani, seorang produser perempuan muda yang bergabung dengan Radio Azadi, sebuah stasiun lokal, hanya seminggu sebelumnya.
Baca: Kisah Saksi Mata Lolos dari Target ISIS di Kampus Syiah di Kabul
Di Khost, Ahmad Shah, yang bekerja untuk layanan bahasa Pashto BBC dan juga untuk Reuters, tewas di pinggiran kota, menurut Talib Mangal, juru bicara gubernur provinsi Khost. BBC mengkonfirmasi kematian dalam sebuah pernyataan di Twitter. Namun tidak ada indikasi adanya hubungan langsung antara serangan di Kabul dan Khost.
Menurut Komite Keamanan Jurnalis Afganistan, setidaknya 80 wartawan dan pekerja media telah tewas bekerja di negara itu sejak tahun 2001. Tapi tidak pernah ada hari ketika begitu banyak orang tewas dalam serangan yang sama. Seperti halnya AFP dan Radio Azadi, yang kehilangan dua pegawai dalam serangan Kabul, stasiun lokal Tolo News, 1TV dan Mashal TV juga kehilangan staf dalam bom bunuh diri ini.