Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Agen Mossad Melancarkan Misi Pembunuhan?

image-gnews
Logo Mossad. i24news.tv
Logo Mossad. i24news.tv
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan intelijen Israel, Mossad, telah dikenal sebagai badan intelijen yang kredibel dan disegani di dunia. Reputasinya dalam menjalankan misi, operasi pembobolan data intelijen, dan bahkan operasi pembunuhan, telah dikenal secara luas.

Dilansir dari Sputniknews, 29 Juli 2018, mengutip laporan surat kabar Prancis, Le Monde, yang membeberkan operasi terselubung Mossad terutama di Eropa. Laporan ini berdasarkan pada sumber intelijen yang terlibat langsung atau mengetahui operasi terselubung Mossad di Prancis. Dikatakan salah satu kunci operasi Mossad adalah perencanaan dan diluncurkan berdasarkan operasi improvisasi dan data yang benar-benar lengkap dan didukung teknologi untuk memuluskan operasi pembunuhan.

Baca: Terungkap, Mossad Bobol Fasilitas Nuklir Iran dalam Waktu 6 Jam

Salah satunya operasi pembunuhan di Bercy, Paris, ketika operasi pembunuhan pada 2010 yang kontroversial. Operasi ini menargetkan pemimpin Hamas, Mahmoud Al-Mabhouh pada Januari 2010, menurut Le Monde, setelah sebelumnya Austria yang diduga telah digunakan sebagai markas informal agen Mossad.

Namun pembunuhan Al-Mabhouh bukanlah satu-satunya operasi yang direncanakan dari Prancis yang didokumentasikan oleh Le Monde. Aksi Mossad lainnya termasuk upaya bersama Israel-Perancis untuk merekrut agen Suriah yang mencoba membeli senjata kimia, setelah perusahaan Israel menawarkan untuk menyadap pertemuan Dewan Uni Eropa di Brussels, dan operasi perusahaan keamanan swasta Black Cube yang terkenal, yang memiliki kantor di Paris's Place Vendome. .

Mossad juga diduga berusaha merekrut agen intelijen Prancis sebagai agen ganda selama operasi gabungan pada 2010, yang berujung pada pengusiran kepala perwakilan Mossad di Paris dan sejumlah pegawai di Kedutaan Besar Israel.

Namun rupanya operasi Mossad di Prancis jauh lebih jauh dan lampau. Yang pertama dikenal adalah pembunuhan Mahmoud Hamshari pada Desember 1972, seorang perwakilan PLO.

Baca: Eks Kepala Mossad: Netanyahu Perintahkan Serang Iran pada 2011

Dengan menggunakan agen yang berperan sebagai jurnalis Italia, Mossad memancing Hamshari dari apartemennya untuk memungkinkan tim Mossad memasukkan dan memasang bom di bawah teleponnya.

Agen Mossad yang berperan sebagai wartawan kemudian menelepon apartemen Hamshari dan bertanya apakah dia berbicara kepada Hamshari. Setelah Hamshari mengidentifikasi dirinya, sinyal detonasi dikirim ke saluran telepon, menyebabkan bom meledak. Hamshari terluka parah dalam ledakan itu, tetapi sempat sadar dan memberitahu detektif kepolisian Prancis apa yang terjadi. Namun akhirnya dia meninggal di rumah sakit beberapa minggu kemudian.

Kartu pengenal agen Mossad [VK.COM/MOSSADOFFICIAL via Sputnik]

Hamshari dibunuh sebagai bagian dari "Operation Wrath of God", sebuah aksi internasional jangka panjang untuk membunuh individu yang terlibat dalam pembantaian Olimpiade Munich tahun 1972 di mana 11 anggota tim Olimpiade Israel dibunuh oleh kelompok teroris Palestina, Black September.

April berikutnya, Operasi pembunuhan di Prancis menargetkan Basil al-Kubaisi, anggota Front Populer untuk Pembebasan Palestina.

Dia didekati oleh dua agen Mossad ketika dia meninggalkan Paris "Café de la Paix". al-Kubaisi sempat teriak "jangan lakukan ini!" dalam bahasa Prancis sebelum agen Mossad membunuhnya dengan pistol kaliber 22 yang menggunakan peredam.

Dua bulan kemudian pada malam hari, Mohamed Boudia, anggota Front Populer untuk operasi Pembebasan Palestina yang saat itu berprofesi sebagai penulis drama dan sutradara, tewas akibat bom mobil di Paris.

Pada saat pembunuhannya, Boudia adalah Kepala operasi PFLP di Eropa, dan setelah kematiannya ia digantikan oleh Carlos si Serigala.

Baca: Jurnalis Kurdi: Mossad Gagalkan Pembunuhan Pemimpin Arab

Sebuah operasi pembunuhan luar negeri lainnya dilakukan terpisah 1978-1981, dan disebut dengan "Operasi Opera". Operasi ini dilakukan setelah Mossad memperoleh informasi yang sangat sensitif tentang reaktor nuklir Osirak milik Irak dengan merekrut seorang ilmuwan nuklir Irak di Prancis. Agen Mossad mengebom beberapa perusahaan Prancis yang dicurigai terlibat dalam proyek itu, termasuk penanaman perangkat bom pembakar yang menghancurkan paket pertama struktur inti reaktor ketika menunggu pengiriman ke Irak. Mossad juga mengirim surat ancaman kepada pejabat tinggi dan teknisi yang terlibat dalam proyek.

Selain itu, Yahia al-Mashad, seorang ilmuwan nuklir Mesir yang memimpin proyek nuklir Irak, dibunuh di sebuah kamar hotel di Paris. Rincian persis pembunuhannya belum secara resmi diungkap, tetapi diketahui tengkoraknya retak dan kamarnya dirusak.

Otoritas Prancis sempat memeriksa perempuan pekerja seks Persia, orang yang diduga terlibat dalam kasus ini, tetapi dia tewas ditabrak mobil dua minggu kemudian. Beberapa pihak mengatakan kematiannya bukan semata-mata kecelakaan lalu lintas.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

2 jam lalu

Warga Palestina memeriksa sebuah rumah yang rusak akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 7 Mei 2024. REUTERS/Hatem Khaled
Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.


Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

6 jam lalu

Anggota delegasi Jusuf Kalla (JK), Hamid Awaludin, mengatakan bahwa Hamas meminta wakil presiden ke-10 dan 12 Indonesia tersebut untuk memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina. Dok.Delegasi Jusuf Kalla
Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah


Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

12 jam lalu

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi (lima dari kiri) sedang menginterogasi Irwan (mengenakan baju tahanan), pelaku pembunuhan terhadap BH, seorang pengusaha kerajinan tambang di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Selasa, 7 Mei 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.


Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

16 jam lalu

Militer Israel beroperasi di Penyeberangan Rafah sisi Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Jalur Gaza selatan, dalam tangkapan layar yang diambil dari video selebaran yang dirilis pada 7 Mei 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS
Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza


Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

16 jam lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?


Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

16 jam lalu

Anggota delegasi Jusuf Kalla (JK), Hamid Awaludin, mengatakan bahwa Hamas meminta wakil presiden ke-10 dan 12 Indonesia tersebut untuk memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina. Dok.Delegasi Jusuf Kalla
Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.


12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

17 jam lalu

Logo International Criminal Court (ICC) di Den Hague, Belanda. Sumber: aa.com.tr
12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.


Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

17 jam lalu

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim (tengah) di Defense Services Asia and National Security Asia 2024. (Foto: Facebook/Anwar Ibrahim)
Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang


Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

17 jam lalu

Presiden Kolombia, Gustavo Petro. REUTERS/Vannessa Jimenez
Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.


Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

18 jam lalu

Pengungsi Palestina melarikan diri dari Rafah setelah militer Israel mulai mengevakuasi warga sipil dari bagian timur kota Gaza selatan, menjelang ancaman serangan, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Khan Younis di selatan Gaza Strip 6 Mei 2024. Militer Israel melakukan serangan yang ditargetkan dengan sasaran kelompok Islam Hamas di bagian timur kota Rafah. REUTERS/Ramadhan Abed
Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina