Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jelang Duterte Pidato, Korban Tewas Perang Narkoba 4.540 Orang

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. REUTERS
Presiden Filipina Rodrigo Duterte. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Manila – Jumlah total korban tewas dari perang narkoba, yang digelar Presiden Filipina Rodrigo Duterte selama ini, mencapai 4.540 orang.

Baca: 

Duterte Usir Biarawati Katolik Australia dari Filipina

Bikin Pernyataan Kontroversial, Duterte Sebut Tuhan itu Bodoh

Dokumen dari polisi nasional Filipina ini menyatakan para korban tewas ditembak karena melawan selama operasi yang digelar sejak 1 Juli 2016 – 30 Juni 2018.

Media Rappler memperoleh data versi polisi nasional Filipina ini dan mempublikasikannya beberapa jam menjelang pidato kenegaraan ke-3 Duterte, yang akan digelar hari ini di gedung parlemen Filipina.

“Jumlah ini tidak termasuk angka dari operasi yang digelar lembaga hukum lainnya seperti lembaga penegakan hukum bidang obat di Filipina PDEA,’ begitu dilansir media Rappler, Senin, 23 Juli 2018.

Menurut data versi PDEA, jumlah korban tewas selama perang narkoba mencapai 4.354 orang. Jumlah sabu atau methamphetamine yang berhasil disita sebanyak 2,736 kilogram. Dalam operasi ini, menurut PDEA, sebanyak 87 orang polisi tewas oleh bandar dan tersangka narkoba selama proses penggerebekan.

Empat orang pejabat pemerintahan Filipina tewas pada pekan lalu sejak 2 -- 7 Juli 2018 akibat ditembak orang tidak dikenal. Mereka adalah Wali Kota Tanauan, Antonio Halili, Wali Kota General Tinio, Ferdinand Bote, Wakil Wali Kota Trece Martires, Alex Lubigan, Kepala Desa Santa Catalina, Michael Magallanes. Rappler

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, data yang dimiliki lembaga swadaya masyarakat dan para advokat HAM menunjukkan jumlah korban sipil tewas akibat perang narkoba ini mencapai sekitar 20 ribu orang, termasuk akibat pembunuhan bermotif balas dendam.

Baca: 

Presiden Duterte Larang 7 hal Ini di Filipina, Apa saja?

Duterte Siap Mundur Jika Ada Petisi Memprotes Ciuman Bibirnya

Dalam pernyataannya pada Ahad, 22 Juli 2018, polisi nasional Filipina menganggap biasa jumlah korban tewas ini karena tingkat kejahatan turun drastis sebanyak 20,4 persen.

Kepala polisi Filipina, Direktur Jenderal Oscar Albayalde, mengatakan polisi ingin memperbaiki proses penanganan penyalahgunaan obat-obatan terlarang ke depannya dengan mengedepankan proses rehabilitasi dan melibatkan publik.

Terkait perang narkoba Duterte ini, Pengadilan Kriminal Internasional telah menerima laporan dugaan pelanggaran HAM oleh polisi dan pemerintah Filipina.

Seperti dilansir Reuters, saat ini, lembaga internasional yang berbasis di Belanda itu sedang melakukan pengkajian apakah data yang ada mencukupi untuk menyidangkan kasus dugaan pelanggaran HAM berat ini termasuk memanggil Duterte untuk dimintai pertanggung-jawaban. Duterte sendiri telah menyatakan Filipina keluar dari keanggotaan lembaga ini menyusul dimulainya proses investigasi.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

1 hari lalu

Bareskrim Polri menunjukkan barang bukti dari penangkapan jaringan narkoba Fredy Pratama di gedung Mabes Polri, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Polri Ungkap Rencana Upaya TPPU Terhadap Istri Fredy Pratama, Kerja Sama 4 Negara Tangkap Gembong Narkoba

Polri mengadakan kerja sama antarnegara untuk menangkap bandar Narkoba Fredy Pratama.


Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

1 hari lalu

Markas Besar Polisi Republik Indonesia (Mabes Polri) menggelar konferensi pers terkait pengungkapan kasus narkoba yang dilakukan oleh Satugas Tugas Penanganan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkota (P3GN), pada Senin, 6 Mei 2024.TEMPO/Advist Khoirunikmah.
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.


Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

1 hari lalu

Enam orang polisi di Belitung diperiksa Propam setelah hasil tes urine yang dilaksanakan menunjukkan hasil positif. Sejumlah barang bukti yang diduga terkait narkoba diamankan dari keenam polisi tersebut. Dok: Istimewa
Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.


Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

3 hari lalu

Rio Reifan memberikan keterangan saat dihadirkan dalam rilis narkoba di Polres Metro Jakarta Pusat, Rabu, 21 April 2021. TEMPO/Nurdiansah
Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.


Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

3 hari lalu

Barang bukti kasus 10 kilogram narkoba jenis sabu dan ekstasi di Polda Metro Jaya, pada Jumat, 1 Maret 2019.  Tempo/Adam Prireza
Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.


Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

4 hari lalu

Rio Reifan sudah 4 kali tertangkap dalam kasus narkoba. Pada 8 Januari 2015, Rio pertama kali ditangkap karena kedapatan bertransaksi sabu. Rio kembali mendekam di penjara setelah berpesta sabu di tempat hiburan malam di Bekasi pada 13 Agustus 2017. Rio kembali ditangkap polisi pada 13 Agustus 2019 dengan barang bukti 0,0129 gram sabu. Paling anyar, Rio kembali ditangkap polisi karena kembali menggunakan narkoba pada Senin malam, 19 April 2021. TEMPO
Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.


Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

5 hari lalu

Rio Reifan sudah 4 kali tertangkap dalam kasus narkoba. Pada 8 Januari 2015, Rio pertama kali ditangkap karena kedapatan bertransaksi sabu. Rio kembali mendekam di penjara setelah berpesta sabu di tempat hiburan malam di Bekasi pada 13 Agustus 2017. Rio kembali ditangkap polisi pada 13 Agustus 2019 dengan barang bukti 0,0129 gram sabu. Paling anyar, Rio kembali ditangkap polisi karena kembali menggunakan narkoba pada Senin malam, 19 April 2021. TEMPO
Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.


Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

5 hari lalu

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suyudi Ario Seto menunjukkan barang bukti saat konferensi pers kasus Tindak Pidana Narkotika Home Industry Tembakau Sintetis, Ditres Narkoba, Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2024. Ditres Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap adanya laboraturium yang memproduksi narkotika jenis MDMB-4en-PINACA di kawasan Serpong kota Tangerang, Banten. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.


Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

6 hari lalu

Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers pengungkapan laboratorium terselubung (clandestine laboratory) narkotika jenis cannabinoid atau MDMB-4EN-Pinaca di Lapangan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.


Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

6 hari lalu

Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.