TEMPO.CO, Jakarta - Duangpetch Promthep, 13 tahun, kapten tim sepak bola 'Babi Liar' yang terjebak di dalam Gua Tham Luang bersama pelatih dan 11 temannya, gembira bisa kembali pulang ke rumah. Dom, sapaan akrabnya mengatakan, bahagia itu adalah kue ulang tahun, bisa makan nasi babi, tempat tidur yang hangat dan sebuah perjalanan untuk membeli ponsel baru.
“Tempat tidur saya terasa hangat,” kata Dom, seperti dikutip dari Reuters pada Jumat, 20 Juli 2018.
Baca: Tampil di Publik, Siswa Sepak Bola Cerita Soal Gua Sesat Thailand
Ke-12 remaja tim sepak bola sekolah, berusia 11-16 tahun dan pelatih mereka yang berusia 25 tahun, sudah kembali ke rumah pada Rabu, 18 Juli 2018, setelah dirawat di rumah sakit dan tampil di televisi nasional untuk menceritakan kisah mereka terjebak di dalam gua Tham Luang.
“Ketika saya pertama kali pulang ke rumah, ada begitu banyak orang yang menunggu saya, sangat mengejutkan,” kata Dom yang disambut oleh kerabat jauhnya dari Cina.
Dom menceritakan, makanan pertama yang disantapnya adalah daging babi yang direbus di atas nasi, sebuah hidangan yang dia rindukan ketika terjebak di dalam gua. Selama berhari-hari menanti upaya penyelamatan, dia dan teman-temannya hanya bertahan hidup dengan minum air dari stalaktit yang menetes.
Baca: 12 Remaja Terjebak di Gua Thailand Hadiri Acara Keagamaan
Dom saat tiba di rumah, meniup lilin sebagai perayaan ulang tahun yang ke-13 pada 3 Juli 2018 atau sehari setelah anak-anak itu ditemukan oleh dua penyelam Inggris sekitar 4 kilometer di dalam gua.
Pihak berwenang telah meminta agar ke-12 remaja yang terjebak di dalam gua pulang ke rumah dan menjauhi sorotan publik sehingga mereka dapat kembali ke kehidupan normal sehari-hari seperti latihan sepak bola.
“Dia murid yang baik, sangat bertanggung jawab,”kata Thanaporn Promthep, 41 tahun, bibi Dom yang disebutnya ibu.
Dom, tinggal bersama Thanaporn, paman dan neneknya. Dom mengaku saat ini harus membuat akun Facebook yang baru karena banyaknya permintaan untuk berteman dengannya. Dia juga telah membeli telepon seluler baru untuk menggantikan telepon lamanya yang hilang dalam gua.
Dom mengatakan, dia dan teman-temannya yang terjebak di dalam gua rencananya akan mengambil kursus untuk menjadi seorang Budha pada bulan ini. Langkah ini diambil untuk menghormati Samarn Kunan, relawan dari Angkatan Laut Thailand yang tewas dalam misi menyelamatkan mereka. Dom menilai kursus agama ini penting dilakukan dia dan teman-temannya.
REUTERS l MUH.BASKHORO W.D.