TEMPO.CO, Berlin – Seorang warga keturunan Vietnam bernama Long N. H. mengaku membantu intelijen negara itu untuk menangkap dan menculik Trinh Xuan Thanh, yang merupakan seorang bekas pejabat perusahaan minyak tersangka korupsi dari Berlin, Jerman, pada siang hari pada 2017.
Baca:
Pengadilan Vietnam Vonis Koruptor Seumur Hidup Dua Kali, Kenapa?
Pejabat itu kemudian dikenai hukuman seumur hidup. Ini merupakan pengkuan pertama seorang warga Vietnam kepada pengadilan di Jerman mengenai operasi penculikan ala Perang Dingin yang dilakukan otoritas Vietnam, yang telah membuat marah Berlin.
“Dalam pernyataanya dia mengaku mengetahui bahwa dia tahu soal aksi penculikan itu dan ikut terlibat dan bekerja sama dengan intelijen Vietnam,” kata seorang juru bicara seperti dikutip Reuters, Rabu, 18 Juli 2018.
Seorang warga keturunan Vietnam mengaku membantu intelijen negara itu untuk menangkap dan menculik seorang eksekutif PetroVietnam Construction, yang diduga terlibat korupsi, dari Jerman. Tvcnews.tv
Long N. H. memberikan kesaksian kepada pengadilan di Berlin sebagai bagian dari kesepakatan yang dibuat dengan otoritas hukum di Jerman. Jika terbukti bersalah, Long bakal terkena hukuman lebih rendah yaitu 3,5 – 5 tahun dibandingkan jika dia tidak bekerja sama, yang hukumannya bisa mencpai 7,5 tahun. Pengadilan bakal mengeluarkan putusan vonis dalam beberapa pekan lagi.
Baca:
Jokowi-PM Vietnam Bahas Upaya Genjot Perdagangan USD 10 M
Jokowi Ingin Negosiasi Batas ZEE RI-Vietnam Segera Diselesaikan
Long memiliki kewarga-negaraan Ceko. Jaksa penuntut mengatakan Long dan intelijen Vietnam terlibat menyewa dua kendaraan yang digunakan untuk mengintai korban dan menculik. Long bertugas menyetir kendaraan ini dan membawanya ke Praha.
Trinh Xuan Thanh merupakan bekas direksi PetroVietnam Construction JSC. Dia ditangkap karena dituding menimbulkan kerugian perusahaan dan mismanajemen. Pemerintah Vietnam menangkap Thanh karena sedang menggelar operasi anti-korupsi. Sekitar 100 orang telah ditangkap terutama para pejabat dari perusahaan pelat merah. Sebagian terkena vonis hukuman mati.
Sebelum ditangkap, Thanh kabur dan mencari suaka ke Jerman. Raibnya Thanh membuat pemerintah Jerman menuding pemerintah Vietnam melanggar hukum internasional. Kejadian ini mengingatkan warga Jerman atas perilaku intel Jerman Timur pada masa perang dingin dengan menculik sejumlah orang di siang hari dari jalan di Jerman Barat.
Media DW melansir Thanh, 52 tahun, mendapat vonis hukuman penjara seumur hidup atas dakwaan penggelapan dan mismanajemen ekonomi. Dia merupakan satu dari 22 orang eksekutif terkait PetroVietnam yang tertangkap dalam kasus operasi anti-korupsi yang digelar pemerintah Vietnam.
Pengadilan yang sama memvonis Dinh La Thang, yang merupakan bekas anggota politbiro Partai Komunis Vietnam, dengan hukuman 13 tahun penjara.