TEMPO.CO, Jakarta - Belanda akan memperpanjang program pemberian beasiswa bagi mahasiswa asal Indonesia sampai tahun 2025. Pada tahun ini, ada sekitar 20 ribu mahasiswa Indonesia menimba ilmu di Belanda.
"Saya senang karena kami akan memperpanjang program beasiswa untuk mahasiswa Indonesia sampai 2025," kata Menteri Luar Negeri Belanda, Stephanus Abraham Blok, dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, Selasa 3 Juli 2018.
Kunjungan Menteri Luar Negeri Belanda Stephanus Abraham di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa, 3 Juli 2018. Pertemuan keduanya juga membahas isu politik luar negeri serta keamanan regional dan internasional. TEMPO/Subekti
Salah satu beasiswa yang disalurkan oleh pemerintah Belanda untuk mahasiswa asal Indonesia adalah melalui lembaga StuNed. Selain beasiswa ke jenjang S2, StuNed juga memberikan beasiswa untuk kursus singkat dalam rangka pengembangan kapasitas.
Sementara itu, Retno dalam pertemuannya dengan Blok menyampaikan kekhawatiran terhadap diskriminasi minyak kepala sawit Indonesia dari Uni Eropa. Produk-produk ekspor Indonesia untuk Eropa sebagian besar dikirim lewat Belanda, termasuk minyak kelapa sawit.
"Kami diskusi secara terbuka soal bagaimana bekerja sama mencari solusi terbaik supaya tidak ada diskriminasi terhadap minyak kelapa sawit Indonesia," kata Retno.
Indonesia adalah negara dengan perekonomian terbesar ke-16 di dunia dan Indonesia merupakan mitra kedua bagi Belanda. Ekspor minyak kelapa sawit terbesar Indonesia ke Belanda. Sebaliknya,
Belanda adalah investor ke-7 terbesar di Indonesia.