TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim menghirup udara bebas setelah mendapat pengampunan dari Raja MalaysiaYang di-Pertuan Agong Sultan Muhammad V, Rabu, 16 Mei 2018. Ini menyusul kemenangan koalisi oposisi Pakatan Harapan dalam Pemilu 9 Mei lalu, mengalahkan Barisan Nasional yang sudah berkuasa 62 tahun. Pakatan memperoleh 113 kursi, Barisan 79, Partai Islam se-Malaysia (18), sisanya dan lainnya meraih sisanya.
Pakatan mengusung Mahatir Mohamad, sebagai perdana menteri ke-7. Perdana menteri periode 1981-2003 ini pula yang pernah memenjarakan Anwar. Dalam wawancara dengan wartawan Tempo, Abdul Manan, di rumahnya di Bukit Segambut, Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu 19 Mei 2018, Anwar menyatakan, masalahnya dengan Mahatir itu sudah selesai.
Baca: Ini Nasihat Anwar Ibrahim untuk Najib Razak
Anda Tak menyimpan dendam?
Dia (Mahathir) sudah berusia 93 tahun. Dia juga sudah menghadapi sejumlah penghinaan tahun-tahun belakangan ini. Bagi saya, sudah lah, kita mau politik lebih matang, lebih beradab.Biarkan dia memerintah dengan tenang.
Dengan begitu kasus Anda dianggap selesai?
Saya akan tetap ajukan ke Mahkamah, untuk membersihkan nama.
Anda pernah dipenjara Mahatir karena kasus korupsi dan sodomi. Bagaimana akhirnya mau bekerjsama dengan dia?
Pertama, dia datang. Kemudian dia menunjukkan bahwa dia mau berdamai. Kedua, saya oke, kita berdamai. Sudahlah. Dia berdamai untuk membawa perubahan. Tapi kita minta dia faham bahwa kita ingin reformasi. Dia setuju. Saya bilang, ya sudah. Tidak ada dalam sejarah perang, mati-matian seperti kita, dan sekarang berdamai. Ketawa dia (Mahatir) saat saya katakan itu.
Rencana kembali ke politik?
Itu terserah saya. Saya akan masuk parlemen setelah bertandung untuk masuk dalam parlemen dalam masa tiga bulan. Sebagai anggota parlemen. Orang seperti saya, jadi wakil perdana mentri ok, dipenjara juga ok, jadi anggota parlemen oke. Tak ada maslaah.
Mahatir mengatakan akan menjadi perdana menteri selama 2 tahun sebelum diserahterimakan kepada Anda.
Dia bilang selalu 2 tahun, saya tak mau komentar. Biarlah bekerja sampai selesai. Dulu bilang satu tahun, sekarang dua tahun, hahaha. Saya oke. Tapi saya tak akan ganggu semasa dia memerintah.
Anda terkejut, atau sudah menduga, hasil Pemilu ini?
Kalau kita lihat hasil Pemilu 2013, kita sudah dapat dukungan suara mayoritas. Dan kita terus bekerja. Saya perkirakan Selangor dan Penang menang karena prestasi pemerintahan Pakatan di negeri itu. Tapi Najib Razak, mengetahui daerah di mana oposisi kuat, dia mengubah ketentuan daerah pemilihan. Tapi Pakatan masih menang.
Apa faktor utama kemenangan ini?
Saya mungkin tak obyektif. Menurut saya yang terbesar karena citra tentang Najib Razak dan istrinya, Rosmah, sangat jelek. Sama seperti era reformasi Indonesia masa Soeharto. Orang tak lagi lihat sistem. Jadi tugas kami hanya mendukung perubahan itu dengan menyatakan sistem itu memang rusak. Jadi, saya memperkirakan Pakatan akan menang tipis. Memang PAS keluar dari Pakatan, Mahatir Mohamad (pendiri Partai Pribumi Bersatu Malaysia, PPBM) masuk.
Baca: 20 Tahun Reformasi, Anwar Ibrahim Kunjungi BJ Habibie
Pakatan terdiri dari Partai Keadilan Rakyat (PKR), Democratic Action Party (DAP), Partai Amanah Negara, dan PPBM. Bagaimana menjaga kekompakannya?
Berdasakan pengalaman Pemilu 2008, saat itu kita panggil PAS. Kita diskusikan apa yang kita inginkan. Apakah kita mau pelembagaan UUD yang dapat mewakili kehendak mayoritas? Atau kita mau kebebasan media, kehakiman yang bebas, komisi pemilu yang jujur dan adil? Itu yang akhirnya kita sepakati.
Manifesto Pakatan saat kampanye itu banyak. Apa yang paling diprioritaskan?
Pemerintahan yang baik. Kita kalau lihat dari luar, sangat baik. Tapi kalau dilihat dalam sistem, bobrok, Data statistik diakali. Hutang kita lebih besar dari yang diumumkan terbuka. Kasus perampokan uang negara, itu besar. Saya tidak ada masalah pribadi dengan Najib. Saya maafkan dia. Saya tak persoalkan dia memenjarakan saya. Tapi soal perampokan harta rakyat, ini skandal. Masyarakat umum kaget. Saya saja juga kaget. Gila ini, ada 200 tas tangan yang harganya ratusan ribu ringgit.
Selain korupsi, apalagi prioritas lainnya?
Apabila pemerintahan benar, saya kira tak ada masalah dengan ekonomi rakyat. Malaysia ini begitu bagus, koq bilang ada masalah ekonomi. Pandangan seerti ini karena gambaran umum yang salah. Kenyataannya kemiskinan di beberapa daerah sangat kentara. Kedua, harga barang melambung karena pajak barang dan jasa (GST) 6 persen. Itu yang terjadi. Kesenjangan sangat besar sekali. Ini yang sedang kita coba atasi.
Apa langkah untuk mengatasi korupsi?
Menyelidiki Najib adalah salah satu saja. Problem rakyat sekarang itu tetap harus diatasi. Tapi pengusutan Najib perlu untuk menarik lagi uang tiriliun ringgit yang hilang itu.
Target dari pengusutan Najib?
Kalau Pak Mahatir, adili. Semua orang marah, minta dia diadili. Sama dengan aspriasi zaman reformasi di Indonesia dulu. Ini salah satu kasus, tapi yang terbesar. Kelemahan yang terjadi selama ini karena tidak ada mekanisme pertanggungjawaban. Polisi tak bisa berbuat apa-apa, media tak bisa bicara. Kita juga tak bisa mempersoalkan di Parlemen karena dikatakan ini tidak relevan. Nggak bisa bicara juga. Kalau tetap bicara, dikeluarkan. Dan ini juga terjadi pada badan kehakiman. Karena itu dalam pengampunan yang diberikan Yang Pertuan Agung, saya terkesan. Kata Pertuan Agung, “Saya tidak mengampuni Anwar sebab Anwar salah dan kita maafkan. Saya memberi pengampunan karena saya tahu badan Kehakiman itu rusak. Anwar dizalimi dan patut dibebaskan.” Pengampunan saya itu luar biasa dalam sejarah