TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Inggris di Ankara, Dominick Chilcott, Jumat, 18 Mei 2018, mengatakan, keputusan Amerika Serikat memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem sebagai sebuah kesalahan.
"Sebagaimana yang mungkin Anda tahu, seperti pemerintah Turki, Inggris tidak akan memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem. Saya pikir, Amerika Serikat telah melakukan kesalahan memindahkan kedutaan besarnya," kata Chilcott kepada wartawan seperti dikutip Middle East Monitor.
Lihat: Protes Meletus di Turki Terkait Kedubes AS di Yerusalem
Protes digelar di Istanbul Turki dan Ankara setelah Amerika Serikat membuka Kedubes AS di Yerusalem pada hari Senin.
Pernyataan Chilcot itu disampaikan menyusul kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Inggris baru-baru ini.
Menurutnya, keputusan Amerika Serikat memindahkah kedutaannya ke Yerusalem telah memakan korban jiwa 60 orang dan puluhan lainnya di Gaza. Mereka ditembak mati oleh tentara Israel karena berunjuk rasa menentang keputusan tersebut.Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan selama mengikuti aksi protes di Istanbul, Turki, 15 Mei 2018. Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di Istanbul untuk memprotes keputusan AS yang merelokasi kedutaannya ke Yerusalem dan mengecam atas tewasnya 58 warga Palestina oleh pasukan Israel di perbatasan Gaza. (AP Photo/Emrah Gurel)
Menurut keterangan Kementerian Kesehatan Palestina, pada Senin, 14 Mei 2018, sedikitnya 62 pengunjuk rasa Palestina tewas menjadi martir dan ribuan lainnya luka-luka akibat dibedil serdadu Israel saat berunjuk rasa di sepanjang pagar Gaza-Israel.
Baca: Amerika Serikat Akui Yerusalem Ibu Kota Israel, Barat Mengutuk
Ketika itu, ribuan warga Palestina berada di perbatasan sebelah timur Jalur Gaza untuk ambil bagian dalam peringatan 70 tahun pendudukan Israel atas tanah Palestina atau dikenal dengan sebuah Nakba.