TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah negara Barat mengutuk keputusan Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Pada Jumat, 8 Desember 2017, mereka meminta Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat guna membicarakan sikap Amerika tersebut.
"Negara yang meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB itu, antara lain Inggris, Prancis, Swedia, Italia, Bolivia, Uruguay, Senegal, dan Mesir," seperti yang dilaporkan Press TV.
Baca: Indonesia Mengutuk Langkah AS Nyatakan Yerusalem Ibu Kota Israel
Muslim Afghanistan membakar bendera A.S. saat mereka menggelar aksi unjuk rasa menentang pengakuan Presiden A.S Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel, di Kabul, Afghanistan, 8 Desember 2017. REUTERS
Mereka mengatakan negaranya siap berkontribusi untuk memulai kembali proses perdamaian sesuai dengan parameter internasional demi terwujudnya solusi dua negara.
"Kami mendorong pemerintah Amerika Serikat menyiapkan proposal berdirinya dua negara, Israel dan Palestina," ujar mereka.
Pada pertemuan tersebut, utusan khusus PBB untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov, memperingatkan Dewan Keamanan PBB mengenai risiko munculnya eskalasi kekerasan atas pengakuan Amerika terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Sekitar 300 orang berkumpul untuk memprotes aksi serangan Israel di Bordeaux, Prancis, 10 Juli 2014. MEHDI FEDOUACH/AFP/Getty Images
Duta besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, menuduh organisasi internasional itu merusak proses perdamaian dengan cara menggertak Israel.
Baca: Amerika Serikat Masih Berat Pindahkan Kedutaannya ke Yerusalem
"Israel tidak akan pernah dan tidak boleh diintimidasi oleh PBB atau oleh sekumpulan negara yang membuktikan bahwa mereka mengabaikan keamanan Israel," kata Haley sekaligus menegaskan sikap Amerika Serikat terhadap Israel.